iklan
KERINCI, Perampokan sadis terjadi di Desa Telaga Biru, RT 1, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci sekitar pukul 08.30 WIB Senin (10/2). Akibat perampokan, Mawardi (68) pemilik rumah yang merupakan pengusaha pelaminan tewas. 

Mawardi tewas diduga dianiaya dengan menggunakan tempat gilingan cabe (lesung cabe). Saat dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Mayjend HA Thalib sekitar pukul 10.30 WIB tubuh korban yang merupakan pensiunan guru itu sudah berlumuran darah.

Tampak disamping kepala sebelah kanan korban terdapat setrika berwarna putih dengan berlumuran darah dan tali setrika terhimpit dibelakang kepala. Sedangkan kedua kaki korban terikat tali berwarna hitam. 

Yurman, petugas Puskesmas Siulak Gedang dilokasi kejadian mengatakan, pihaknya mengetahui korban dirampok saat menantu korban datang ke Puskesmas Siulak Gedang untuk meminjam ambulan agar mengantar mertuanya ke RSU. "Dia bilang mertuanya dibacok, mau pinjam ambulan Puskesmas untuk bawa korban ke RSU," ujarnya.

Saat korban dibawa ke RSU, tangan korban diikat menggunakan kain, kaki korban diikat dengan tali plastik dan leher korban juga diikat dengan tali. "Kepala korban ditutup pakai kain," ungkapnya.

Dia menduga korban  tewas setengah jam setelah ditemukan. "Darah ditubuh korban sudah membeku dan muka korban tidak bisa dikenali lagi," ujarnya.
--batas--
Informasi yang diperoleh dilapangan, saat perampok yang diduga berjumlah tiga orang masuk kerumahnya, korban sedang tidur diruang keluarga, sedangkan isterinya Adriani (56) sedang ke pasar kalangan di Siulak Panjang.

Saat itu tiga pelaku masuk kedalam rumah pelaku dan langsung mengikat korban. Sebelum membawa 180 emas senilai Rp 200 juta milik isteri korban, pelaku terlebih dahulu menganiaya korban dengan menggunakan gilingan cabe. "Lesung cabe kita temukan diruangan keluarga, diduga digunakan untuk menghantam wajah korban," ujar anggota Satreskrim Polres Kerinci di RSU Mayjend HA Thalib.

"Pisau ada ditemukan diruangan keluarga, tapi tidak ada jejak darah," ucapnya.

Saat istri korban pulang dari pasar, satu pelaku yang berada diluar rumah mengikuti korban dan langsung mengikat korban. Tidak hanya itu seorang anak kecil berusia 3 tahun yang berada dirumah korban pun tidak luput dari penganiayaan pelaku. "Isteri korban sempat melihat korban dianiaya, sehingga dia pingsan.  Sedang cucu korban juga dipukul sehingga benjol kepalanya," ujar Yurman, petugas Puskesmas.

Setelah menganiaya korban dan menggasak emas korban, pelaku juga membawa sepeda motor Beat BH 3736 warna merah. "Sepeda motor korban juga dibawa pelaku," ujarnya.

Hasil visum di RSU Mayjend HA Thalib, bagian kening korban memar, kemudian bagian mata kiri korban juga luka robek. Lalu dahi kiri dan pipi kiri korban juga memar.

Selain itu dibagian dagu dan leher korban juga memar dan keluar darah dari kedua hidung korban. Kemudian pergelangan tangan kanan dan kiri serta mata kaki kiri korban memar, lecet pada siku tangan kanan dan lutut kiri korban. 

Tidak hanya itu memar dipunggung kanan dan kiri korban serta memar dipergelangan kaki kiri dan kaki kanan korban.

Kapolres Kerinci, AKBP A Mun'im dikonfirmasi wartawan membenarkan perampokan di Siulak Gedang. Menurutnya saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Ya, benar ada perampokan, motif dan pelaku masih dalam penyelidikan," ucapnya.

Kasat Reskrim AKP Agus Saleh menambahkan, belum ada pelaku yang ditangkap, namun pihaknya sudah mencurigai orang yang menjadi pelaku."Saksi-saksi sudah kita periksa, ada orang yang kita curigai," sebutnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait