iklan
KERINCI, Pasca pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kerinci yang dimenangkan oleh pasangan Adirozal dan Zainal Abidin (Adzan), terdapat 12 kali terjadi kebakaran. Kebakaran ini mengakibatkan kerusakan bukan saja rumah warga, tapi juga beragam aset negara. Kerugian materil yang ditanggung oleh rakyat Kerinci tentunya Rp 2,6 miliar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci mengungkapkan kerugian kebakaran di Kabupaten Kerinci sejak Januari 2013 lalu sekitar Rp 2,6 miliar.  Dengan rincian kerugian kebakaran kantor Camat Kayu Aro Rp 1,5 miliar, kemudian kerugian kebakaran di SD 59/III Koto Lebuh Tinggi, Kecamatan Siulak sebesar Rp 350 juta, lalu kebakaran di SMPN nomor 24 Kerinci di Desa Koto Dua Lama, Semurup, Kecamatan Air Hangat sebesar Rp 750 juta dan kerugian rumah di Bukit Tengah sebesar Rp 17 juta. "Kerugian sekitar Rp 2,6 miliar," ucapnya.

Hanya saja, dari sejumlah peristiwa kebakaran tersebut, belum satupun tersangka yang berhasil ditangkap.  Meski demikian, Polres Kerinci mengaku telah mengantongi nama-nama pelaku pembakaran rumah dan aset Pemerintah dibeberapa daerah di Kabupaten Kerinci. Pelaku dipastikan lebih dari satu orang.

Kapolres Kerinci AKBP A Mun'im. Selasa (11/2) kemarin mengungkapkan, pihaknya sudah mengantongi nama-nama pelaku pembakaran dibeberapa daerah di Kabupaten Kerinci. Namun para pelaku belum ditangkap. "Nama pelaku sudah kita kantongi, belum ada yang ditahan," ujarnya.

Dikatakannya, saat ini Puslabfor Palembang sedang turun di Kabupaten Kerinci untuk melakukan pemeriksaan diseluruh tempat kejadian perkara (TKP). "Kita minta Puslabfor periksa seluruh TKP kebakaran," katanya.
--batas--
Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Agus Saleh menambahkan, dari hasil penyelidikan dibeberapa TKP kebakaran pihaknya sudah mengantongi pelaku pembakaran, namun pihaknya belum menangkap pelakunya. "Pelakunya sudah kita kantongi," ujarnya.

Dia menyebut pelaku pembakaran lebih dari satu orang dan pelaku pembakaran TKP satu dengan lainnya bukan orang yang sama. "Pelakunya tidak sama," ucapnya.

Ditanya siapa pelaku tesebut, pihaknya belum bisa mengungkapkannya. "Kalau kita sebut, nanti lari perlakunya," tandasnya.

Untuk mengantisipasi kembali terjadinya kasus pembakaran dan konflik di Kerinci saat ini pihaknya sudah membentuk tim gabungan yang terdiri dari intel, reserse dan inafis dari Polres Kerinci dan Polda Jambi. "Koordinatornya Waka Polres Kompol Sanusi," ungkap Kapolres.

Selain itu Kamis (13/2) ini pihaknya akan mengundang Camat, Kapolsek dan Danramil untuk mendiskusikan mengenai pencegahan konflik di Kerinci. "Kalau ada yang tidak hadir berarti patut dicurigai," ucapnya. 

Pihaknya juga mendorong Babinsa dan Babinkamtibmas mengkordinir Kepala Desa membentuk Siskamling di Desa-Desa. "Siskamling sekarang sudah mulai diaktifkan di Desa-Desa," sebutnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images