iklan
POLRES  Kerinci masih menyelidiki motif dan pelaku perampokan sadis yang menewaskan Mawardi (68), warga Desa Telaga Biru, RT 1, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci sekitar pukul 8.30 Senin (10/2). Sampai saat ini pihak Polres mengaku belum menahan satu pun tersangka. Namun informasi yang beredar ditengah masyarakat, Polisi telah menahan satu orang warga yang tinggal tak jauh dari rumah korban.

Dia diduga mengetahui perampokan tersebut. "Ada warga yang ditahan Polisi, dia tinggal dekat dengan rumah korban. Kabarnya yang ditahan itu residivis, sering keluar masuk penjara," ujar warga yang tak ingin disebutkan namanya.

Kapolres Kerinci, AKBP A Mun'I'm saat dikonfirmasi Selasa (11/2) kemarin mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim untuk menyelidiki kasus perampokan tersebut. Namun menurutnya sejauh ini belum ada yang ditahan. "Belum ada yang ditahan. Masih proses lidik," ujarnya.

Dikatakannya, saksi-saksi yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian yang mengetahui kejadian sudah diperiksa pihanya. "Saksi-saksi sudah diperiksa," ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Agus Saleh menambahkan, terkait kasus perampokan pihaknya masih mendalami dan memeriksa saksi-saksi. Dia juga membantah ada warga yang ditahan. "Mana warga yang mengetahui kita periksa, belum ada yang ditahan. Masih pemeriksaan saksi-saksi," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, perampokan sadis terjadi di Desa Telaga Biru, RT 1, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci sekitar pukul 8.30 Senin (10/2) kemarin. Akibat perampokan, Mawardi (68) pemilik rumah yang merupakan pengusaha pelaminan tewas dianiaya pelaku. 

Mawardi tewas diduga dianiaya dengan dengan menggunakan tempat gilingan cabe (lesung cabe). Selain membunuh korban pelaku menggasak 180 emas senilai Rp 200 juta milik isteri korban dan membawa sepeda motor Beat BH 3736 warna merah.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait