iklan
SAROLANGUN, Anggi bin Efrizon (17) siswa  kelas II SMKN 9 Sarolangun terlibat tawuran pelajar. Sehingga ia tertusuk senjata tajam di bagian bahu sebelah kiri, Kamis (13/2) sekitar pukul 14.00 Wib. Sementara itu pelaku penusukan Apek siswa SMPN 5 Sarolangun, usai melakukan penusukan, langsung melarikan diri.

Kapolsek Singkut AKP A Lubis saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait pengeroyokan tersebut. “Saat ini kami masih memeriksa saksi-saksi, dan nama pelaku sudah kita kantongi, tetapi meskipun pelaku masih di bawah umur kita akan tetap kenalan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dan kita masih mencari para pelakunya," katanya.

Sementara itu Sunarjo Kepala SMKN 9 Sarolangun juga membenarkan adanya perkelahian tersebut, akan tetapi dirinya membantah siswanya terkena tusukan. "Iya, berantem, memang kepalanya berdarah, bukan di tusuk, penyebabnya tidak tau," kata Sunarjo.

Dari data yang berhasil di himpun koran ini kemarin kejadian bermula saat Anggi bin Efrizon (17) siswa  kelas II SMKN 9 Sarolangun  pulang sekolah sekitar pukul14.00 WIB. Saat pulang sekolah dan berada di Simpang Cianjur, Singkut I, korban melihat rekannya yang bernama Yodi tengah di pukuli oleh Apek dan juga Ferga siswa SMPN 5 Sarolangun.
--batas--
Melihat rekannya tengah dipukuli, ia berniat  untuk melerai perkelahian tersebut, namun ternyata dua pelaku tidak terima dan kemudian Ferga mendorong serta mencekik leher korban, sementara  itu  teman pelaku lainya, Fredy siswa SMAN 2 Sarolangun turut mengeroyok korban.
Korban yang tidak berdaya hanya bisa mempertahankan diri, di saat itulah korban di tusuk oleh Apek dengan menggunakan sajam di bahu bagian kiri. Sementara, Ferga langsung memukul kepala bagian belakang korban dengan mengunakan  kunci motor.

Korban langsung bersimbah darah, melihat korban bersimbah darah para pelaku langsung melarikan diri meninggalkan korban yang tidak berdaya. Korban kemudian ditolong oleh rekanya untuk dibawa ke Puskesmas Singkut guna mendapatkan perawatan medis.

Usai kejadian rekan rekan korban yang datang ke puskesmas langsung berkumpul untuk melihat rekan mereka yang di keroyok oleh sekolah lain, dan berniat untuk melakukan pencarian kepada para pelaku.

Namun petugas Polsek  Singkut yang mengetahui langsung turun kelokasi, dan meminta agar para siswa tidak bertindak lebih jauh. Merasa tidak terima korban kemudian melaporkan kejadian yang di alami ke polsek singkut, sementara kasus tersebut sedang di tangani oleh Polsek Singkut.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images