iklan BERHASIL: Ambo Umek petani cabe asal Tanjabtim saat memaparkan keberhasilannya dihadapan Bupati dan petani lain.
BERHASIL: Ambo Umek petani cabe asal Tanjabtim saat memaparkan keberhasilannya dihadapan Bupati dan petani lain.
Bertani memang bisa menghasilkan rupiah yang luar biasa. Ini dirasakan langsung oleh Ambok Umek, petani cabai di Muara Sabak. Saat ini, dia bisa menghasilkan ratusan juta per bulan.  

Berawal dari ketertarikannya pada dunia pertanian, akhirnya, sekarang Ambok Umek, salah seorang petani cabai asal Kelurahan Sabak Ilir, RT 06, Kecamatan Sabak Timur, Kabupaten Tanjabtim merasakan hasilnya. Di Provinsi Sulawesi Utara, awal kali pertama Ambo Umek mulai tertarik bertani tanaman cabai.

Dalam pelatihan yang diikutinya di Provinsi tersebut, akhirnya terbukalah jalan usaha yang akan ditempuhnya untuk masa yang akan datang. “Saya intensif menjalankan usaha ini 5 tahun lalu. Waktu saya di Minahasa ada tanaman budidaya yang ditanam orang disana, saya pun mulai terjun menggeluti usaha saya ini,” katanya membuka cerita.

Bapak dua orang anak ini sebelumnya memang telah bertekad menjadikan tanaman cabai mata pencaharian keluarga. Hasilnya, saat ini luasan tanaman cabai miliknya pribadi sudah mencapai 2 hektar. “Harus terus berusaha dan bertekad bahwa kita mampu menjalankan apa yang akan dibuat,” jelasnya.

Menjadi petani cabai yang berhasil, dirinya memiliki kiat khusus. Pertama tidak sombong dan kedua tidak boleh gengsi. Karena bila sesuatu dimulai kesombongan, maka akan timbul kehancuran. Sedangkan bila pekerjaan selalu mengikuti gengsi, maka tidak akan berkembang sampai kapanpun.
--batas--
“Bila kita mengembangkan usaha, lalu gagal berarti Tuhan telah mengambil miliknya dan kita diminta untuk mencari peluang usaha baru. Dan kalau kita menekuni suatu usaha ternyata berhasil, berarti pekerjaan kita itulah yang cocok di mata Tuhan,” bebernya.

Setelah sukses menjadi petani cabai, beberapa penghargaan pun mulai diraihnya satu persatu. Dia menyebutkan beberapa penghargaan pernah diraihnya seperti menjadi pengahasil cabai tertinggi se Indonesia, menerima penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara. “Saya pernah bersalaman langsung dengan pak Presiden, atas penghargaan yang saya dapatkan,” katanya.

Dengan luasan tanaman cabai miliknya, setiap kali panen cabai minimal dia mendapatkan minimal Rp 500 juta. Perhitungannya 2 hektar luasan cabai miliknya ditanami 7. 200 batang cabai. Per batang tanaman cabai menghasilkan 3 kilogram buah cabai.

Sehingga bila dikalkulasikan dengan luasan yang ada, tanaman cabai miliknya menghasilkan 21 ton buah cabai. “Itu berdasarkan perhitungan panen tahun 2013 lalu. Kalau harga melonjak keuntungan bisa bertambah,” urainya.

Dia pun tidak pelit ilmu, keberhasilan yang telah dirahnya selama ini coba ditularkan kepada warga lain yang berminat untuk mengembangkan pertanian cabai. “Karena keberhasilan saya ini berasal dari Tuhan dan akan kembali ke Tuhan,” pungkas suami Surajen ini.

Penulis : FAUZI YOSI ESISKA, Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images