MUARATEBO, Angka Kematian bayi yang berusia nol hingga satu bulan atau Angka Kematian Neonatal (AKN) di tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011 lalu. Hal tersebut diungkapkan Kasi Ibu dan Anak, Dinas Kesehatan Tebo, Merita. Dikatakannya, Tahun 2012 Angka Kematian Neonatal meningkat menjadi 42 orang. Sementara di 2011 AKN hanya sebanyak 30 AKN. " Data yang kami himpun tersebut dari Puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Tebo," kata Merita.
Diterangkannya lagi, data Puskesmas yang mengalami AKN di tahun 2012 tersebut terjadi di Puskesmas Muaro Tebo 7 orang dan Puskesmas VII Koto Ilir 6 orang. Lalu, sebanyak 5 AKN di Sungai Abang, 4 AKN di Rimbo Sembilan dan Pulau Temiang, 3 AKN di Tanjung Semiladu. Kemudian 2 AKN di Teluk Singkawang dan Alai Ilir, dan 1 AKN di Tegal Arum dan Mangumpe.
Sementara di tahun 2011 AKN ini terjadi di puskesmas Alai Ilir dan Pulau temiang masing-masing 7 AKN. Lalu 3 AKN di Mengumpe, Rimbo Bujang Sembilan, dan Tuo Pasir mayang, 2 AKN di SP dan Serai Serumpun, 1AKN di Teluk Singkawang, Muara Tebo, Sungai Bengkal, dan Rimbo Bujang dua.
"Rata-rata penyebab banyaknya AKN tersebut disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Kelainan Kongenital dan Aspiksia" terang Merita.
Saat ditanya mengenai antisipasi terhadap AKN yang semakin meningkat tersebut, Merita mengatakan saat ini kita telah mengadakan pelatihan tenaga medis yang disiapkan untuk menimalisir terjadinya AKN. "Kita telah melakukan Pelatihan tenaga medis di puskesmas-puskesmas semoga nantinya hal tersebut dapat menimalisir AKN tersebut" pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)
Diterangkannya lagi, data Puskesmas yang mengalami AKN di tahun 2012 tersebut terjadi di Puskesmas Muaro Tebo 7 orang dan Puskesmas VII Koto Ilir 6 orang. Lalu, sebanyak 5 AKN di Sungai Abang, 4 AKN di Rimbo Sembilan dan Pulau Temiang, 3 AKN di Tanjung Semiladu. Kemudian 2 AKN di Teluk Singkawang dan Alai Ilir, dan 1 AKN di Tegal Arum dan Mangumpe.
Sementara di tahun 2011 AKN ini terjadi di puskesmas Alai Ilir dan Pulau temiang masing-masing 7 AKN. Lalu 3 AKN di Mengumpe, Rimbo Bujang Sembilan, dan Tuo Pasir mayang, 2 AKN di SP dan Serai Serumpun, 1AKN di Teluk Singkawang, Muara Tebo, Sungai Bengkal, dan Rimbo Bujang dua.
"Rata-rata penyebab banyaknya AKN tersebut disebabkan oleh Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Kelainan Kongenital dan Aspiksia" terang Merita.
Saat ditanya mengenai antisipasi terhadap AKN yang semakin meningkat tersebut, Merita mengatakan saat ini kita telah mengadakan pelatihan tenaga medis yang disiapkan untuk menimalisir terjadinya AKN. "Kita telah melakukan Pelatihan tenaga medis di puskesmas-puskesmas semoga nantinya hal tersebut dapat menimalisir AKN tersebut" pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)