Kerusuhan pasca Pilkada Kerinci terus terjadi. Terkait hal itu, Kapolda Jambi Brigjen Pol Satria Hari Prasetya, mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk melakukan antisipasi, pengamanan dan penindakan.
Pihak Kepolisian, menurut Satria, sudah berkoordinasi dengan Danrem dan Pemda setempat. “Kita sudah lakukan upaya – upaya, kita juga sudah turunkan personil dari Polda untuk membantu Polres Kerinci,” ungkap Satria saat kunjungan Jambi Ekspres ke Polda Jambi, Senin (17/2).
Disana, lanjut Kapolda, aparat perlu bekerja ekstra untuk melakukan pengamanan. “Disana modusnya pembakaran, jadi, antisipasinya, penambahan patroli, apalagi malam hari. Kita juga galakkan Pam Swakarsa,” tambah Kapolda.
Bahkan, menurut Kapolda, saat ini, tiga orang pejabat Polda Jambi sudah berkantor di Kerinci, yakni Dir Intel, Dir Krimum dan Dir Binmas. “Mereka ngantor di Kerinci. Mereka melakukan koordinasi antisipasi dan penangnan,” tegas Kapolda,
Saat ditanya, mengapa sudah banyak insiden pembakaran, namun belum ada juga tersangka di Kerinci, Kapolda mengaku sudah mengantongi nama pelaku. “Soal kerinci, sudah ada 8 kasus pembakaran. Kita sudah minta tim labor dari Palembang melakukan penyelidikan penyebab kebakaran. Dan saat ini, nama pelaku sudah kita kantongi,” tegas Kapolda.
Menurut Kapolda, kerusuhan yang terjadi saat ini, juga merupakan tanggungjawab mereka yang ikut mencalonkan diri. “Dulu waktu awal kampanye, saya sebenarnya sudah bertemu dengan seluruh calon dan timses. Saat itu mereka berjanji untuk siap menerima hasil pilkada, kalau komplin ada jalurnya. Jadi sekarang kita tagih janji itu,” ungkapnya.
--batas--
Dalam diskusi bersama pimpinan Jambi Ekspres, Kapolda juga mengakui, tantangan dalam pelaksaan tugas Polri di Provinsi Jambi kedepan akan semakin berat, apalagi akan ada gelaran Pemilu Legislativ dan Pilres yang sudah didepan mata.
Untuk itu, pihak Polri, menurut Kapolda, terus lakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait lainnya. “Beberapa waktu lalu kita sudah melakukan simulasi pengamanan Pemilu di eks arena MTQ. Kita akan laksanakan juga di tempat sebenarnya, misalnya dikantor KPU. Itu sudah dilakukan di Kabupaten,” tambah Satria.
Selain itu, pihak penyelenggara pemilu dan instansi terkait lainnya, diakui Kapolda, sudah melakukan konsolidasi. “Kita sudah dikumpulkan di Jakarta oleh bapak Presiden. Bersama TNI, KPU, Bawaslu. Kita membahas bagaimana agar Pemilu bisa sukses,” jelasnya.
Polri, lanjut Kapolda, harus menjaga netralitas. Tugas Polri, adalah mengamankan seluruh rangkaian pemilu. Sementara itu, terkait daerah rawan konflik, Satria enggan membeberkanya.
“Semua wilayah harus antisipasi. Saya tidak bisa mengatakan, mana daerah yang rawan atau aman. Cuma kalau berdasarkan rengking jumlah kasus kejahatan, tentu bisa. Misalnya Ranmor banyak disini atau disana,” sebut Satria.
”Kita harus ada disemua wilayah. Kita galakkan patroli, kita galakkan Babinkamptibmas,” bebernya. “Kita minta Babinkamptibmas kunjungi 5 rumah perhari,” tambahnya.
Dalam waktu dekat, pihak Polri juga akan melakukan perekrutan untuk menambah jumlah personil. Selama 3 tahun, Polisi diberikan jatah penerimaan 50.000 personil se indonesia. “Untuk Jambi sekitar 200 orang untuk tahun ini,” ungkapnya lagi.
Kapolda menegaskan, dirinya akan mendorong pemuda Jambi untuk ikut seleksi anggota Polri tersebut. “Pembukaan pendidikan Polri sekitar Mei dan Juli. Kita akan dorong putra daerah untuk ikut tes, karena polisi lokal ada banyak kelebihan,” jelasnya.
Kita juga desak Kapolres sosialisasi ke sekolah sekolah. Kita pastikan, penerimaan kali ini zero kkn. “Kita pakai pengawas esternal yang independent,” tukasnya.
sumber: jambi ekspres