iklan BEROPERASI: Salah satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di Kota Jambi. 
BEROPERASI: Salah satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di Kota Jambi. 
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Jambi terus tumbuh.  Hingga Februari 2014 ini, sudah  tercatat ada 18 BPR yang terbesar di Kota Jambi. Bahkan, pada tahun ini, akan ada penambahan 4 BPR lagi, satu diantaranya adalah BPR Syariah.

Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi, Bangun Kurniawan menjelaskan, hadirnya BPR Syariah nanti akan menjadi pembeda dari BPR kebanyakan saat ini yang bersifat konvensional. BPR Syariah ini nanti, akan menjadi BPR Syariah pertama yang ada di Jambi.

“Saat ini, semua pesiapan masih dalam proses. Prinsipnya hampir semua sudah siap, tinggal beberapa izin lagi. Mudah-mudahan pada tahun ini sudah launching BPR Syariah pertama di Jambi," ujarnya kepada media ini, Senin (17/2).

Melihat kinerja BPR tahun 2013 sedikit menurun karena Jambi juga terkena dampak inflasi, namun untuk tahun 2014 diharapkan meningkat penyaluran kredit kepada masyarakat.  Diprediksi tahun ini, penyaluran perkreditan akan semakin baik yang diiringi dengan pertumbuhan BPR yang pesat.

Namun OJK tetap menghimbau agar perbankan tetap mengutamakan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat, agar tidak terjadi potensi kredit macet.
--batas--
Perkembangan BPR di Kota Jambi memang cukup pesat, diharapkan dapat terus membantu perekonomian Jambi, tentunya masing-masing BPR harus punya pasar masing-masing untuk menyalurkan perkreditan.

Karena BPR tidak bersaing dengan bank umum yang memiliki pangsa coorporate, sedangkan BPR untuk UMKM, maka didorong BPR untuk menyalurkan kredit pada yang produktif seperti modal kerja.

Bangun menambahkan, di Jambi 85 persen penyaluran kredit dari BPR sudah sesuai yang diharapkan oleh OJK. Dengan maksimal penyaluran kredit untuk nasabah disesuaikan dengan modal dari BPR yang diatur dalam batas maksimum pemberian kredit (BPK). "Apabila modal Rp 6 miliar maka harus menyalurkan  maksimal Rp 600 juta untuk satu pengajuan kredit, ini diatur dalam kententuan dari OJK ada hitung-hitungannya," jelasnya.

Ditanya soal kenaikan penyaluran kredit BPR, Bangun menyebutkan bahwa pada tahun 2013 lalu, tingkat penyaluran kredit kecil naik sampai 15 persen. Naiknya kredit pada sektor UMKM, diharapkan pada tahun ini juga lebih baik, namun tetap memperioritaskan prinsip kehati-hatian dalam pemberian plafon kredit, dan juga disesuaikan dengan modal BPR.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images