Untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan lokal maupun mancanegara, museum Perjuangan Rakyat Jambi terus
berupaya melengkapi koleksinya berupa benda-benda bersejarah.
Kepala Museum Perjuangan Rakyat
Jambi, Suhaimi, melalui staf Edukasi Bimbingan, Heri Endra Mawan, mengungkapkan
koleksi benda bersejarah yang ada di museum Perjuangan Rakyat Jambi saat ini
masih belum lengkap.
‘’Saat ini jumlah keseluruhan benda
bersejarah dan modern sekitar 300 buah,’’ ungkap Heri Endra Mawan, saat ditemui
di ruang kerjanya, Jumat (29/3).
Ia mengakui, sebenarnya masih banyak
sekali benda yang belum dimiliki museum berkaitan dengan perjuangan rakyat
Jambi. Contohnya, aksesoris-aksesoris pejabat di dalam pemerintahan keresidenan
Jambi setelah kolonial Belanda, yaitu Sagap Yaya dan Inu Kerta Pati.
‘’Nah, benda-benda itu saat ini kita
belum punya. Seperti keris dan stempel presiden. Atau benda-benda yang pernah
dipakai, seperti pakaian atau kostum yang pernah digunakan presiden Jambi saat
itu. Semua benda itu sangat ingin kita miliki. Cuma kita tidak tahu
keberadaannya,’’ sebut Heri.
Menurut Heri, kadang pihaknya juga
berupaya menelusuri melalui foto. Sebab, kalau memang ada fotonya, maka bisa
dibuat duplikasinya. Selain selempang merah yang menyimpan sejarah heroik,
ternyata kecepek atau senapan rakitan juga masih ada di tangan pewaris.
‘’Selama ini kita selalu melakukan
pendekatan terhadap masyarakat, tentang pengertian museum. Keadaan museum itu
bagaimana dan manfaatnya bagi masyarakat apa. Selalu kita beri penjelasan jika
kita ke daerah-daerah,’’ papar Heri.
Jika nanti benda itu berada di
museum Perjuangan Rakyat Jambi, maka bisa menjadi pengetahuan dan pengalaman
bagi masyarakat luas. Tapi, jika masih disimpan pewarisnya, maka pengetahuan
dan pengalaman terhadap benda itu terbatas pada keluarganya saja.
‘’Sebenarnya masyarakat ingin
menyerahkan benda-benda itu. Cuma kita selalu terkendala pada finansialnya. Itu
yang susah bagi kita,’’ pungkasnya.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.