iklan
Menyusul banyaknya konflik usai Pilkada Kerinci, Masyarakat Peduli Kerinci (MPK) berinisiatif untuk mempertemukan Murasman dan Adirozal. Namun pertemuan tersebut gagal dilakukan karena Murasman ogah menemui Adirozal.

“Setelah petemuan MPK di Cibubur, kami melakukan pendekatan kepada Murasman. Kita mencoba mempertemukan dengan Adirozal tapi dijawab beliau susah, ini adalah faktor pisikologis,” ujar Sekretaris MPK, Nuzran Joher kepada media ini, Kamis (20/02).

Menurut Nuzran, pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan bagaimana Kerinci ke depan. Karena yang bisa menenangkan masing-masing masa itu adalah Murasman dan Adirozal. “Beliau mengatakan tunggu setelah pelantikan. Ini yang menyisakan pertanyaan bagi kita. Karena kita ingin pelantikan ini situasinya kondusif. MPK sudah mengingatkan kepada Murasman mari legowo dan menerima hasil Pilkada ini. Jadi kita harapkan kedewasaan pak Murasman,” katanya.

Pihaknya juga menyesalkan terjadinya konflik dan pembakaran pasilitas umum di Kerinci. “Kita minta kepada pihak kepolisian agar mendeteksi betul siapa yang melakukan itu,” tandasnya.

Terpisah, Murasman saat dikonfirmasi mengatakan, sebelumnya Forkompinda mau mempertemukan dirinya dengan Adirozal agar dirinya legowo, tapi dirinya belum bisa bertemu. “Tidak bertemu dengan Adirozal saya tetap legowo,” ujarnya.
--batas--
Murasman juga mengatakan dirinya tidak pernah bertemu dengan Adirozal diluar daerah. Tapi dirinya bertemu dengan Masyarakat Peduli Kerinci (MPK) dan tidak dihadiri Adirozal. Dalam pertemuan itu MPK meminta dirinya menahan diri dan memberi kesempatan dengan yang muda, serta agar dirinya mengamankan Kerinci. “MPK seharusnya pulang ke Kerinci, jangan rapat di luar. Turun kelapangan, lakukan sosialisasi ke masyarakat,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar menjaga keamanan kemudian membuat surat edaran kepada Camat untuk ronda malam dan sudah melakukan sosialisasi dengan Forkompinda.
Mengenai rencana MPK dan Gubernur untuk mempertemukannya dirinya dengan Adrirozal dia mengatakan, dipertemukan atau tidak dipertemukan tidak akan menyelesaikan masalah, karena antara dirinya dengan Adirozal tidak ada masalah. “Saya tidak berperang dengan Adirozal,” tegasnya.

Terkait isu yang menyebut dirinya yang menyuruh masyarakat membakar rumah dan merampok dirinya mengaku terzolimi. “Tidak mungkin Bupati menyuruh seperti itu, kalau sudah seperti itu Bupati sudah tidak normal. Yang banyak terbakar itu di Siulak Mukai, tidak mungkin saya yang suruh, karena saya orang Siulak Mukai. Semua masih keluarga saya,” tandasnya.

Malah katanya buronan polisi yang diduga melakukan pembakaran bukan dari pihaknya. “Buronan polisi itu bukan dari tim saya,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait