SAROLANGUN, PLN dan PDAM di Sarolangun, dinilai warga makin buruk. Hal ini merujuk pada seringnya listrik yang sering mati dan kualitas air PDAM yang semakin buruk. “Dalam sehari, listrik mati bisa sampai tiga kali. Kadang, pagi-pagi kami sudah disuguhi mati lampu, begitu juga sore dan subuh,” kata Edi warga Suka Sari Kecamatan Sarolangun.
Edi berharap agar PLN segera memperbaiki kualitas pelayanan, mengingat, listrik sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat di khususnya sarolangun selain ketersediaan air, yang menggunakan mesin air.
Terpisah, Suroi, warga Dusun Baru Kelurahan Dusun Sarolangun Kecamatan Sarolangun mengatakan tanpa surat teguran, tiba-tiba aliran PDAM nya di putus. “Saya mengakui belum bayar, tapi ada niat saya mau bayar, saya juga waktu itu lagi di kebun. Pulang dari kebun, PDAM kami tidak ada lagi, ini namanya tidak ada keadilan," ungkapnya.
Direktur PDAM TSB Taufik Hidayat SE baru-baru ini mengungkapkan tahun ini PDAM manargetkan penambahan pelanggan baru sebanyak 2.500 unit. Saat ini, pelanggan PDAM mencapai 7.500 unit. Sebagian besar pelanggan itu berada di Kota Sarolangun. Namun sudah menyebar ke Kecamatan Singkut dan Pelawan.
‘’Untuk mendukung program penambahan pelanggan, pihaknya terus berupaya melakukan penambahan IPA baru. Seperti tahun ini akan membangun IPA baru dengan kapasitas 50 liter perdetik. Lokasi IPA baru tersebut berada di Pelawan Jaya sementara intakenya berlokasi di Pulau Aro. IPA baru ini, mampu melayani sekitar 4.000 pelanggan baru terutama di Kecamatan Singkut,'' tandasnya.
sumber: jambi ekspres