Sebagian besar X-aholic menghabiskan waktunya dengan menonton televisi di rumah, mulai dari sepulang sekolah sampai menjelang tidur. Ya, apalagi ketika libur atau sedang malas-malasan, kebanyakan X-aholic pun lebih memilih untuk duduk lama di depan TV. Setiap melihat tayangan televisi untuk hiburan, maka mau enggak mau X-aholic juga harus menonton iklan. Apalagi ketika melihat program yang cukup banyak penontonnya, sudah dipastikan nyaris separuh acaranya adalah iklan.
Belakangan, para conceptors iklan pun semakin kreatif, banyak kata-kata lucu di iklan dengan konsep yang gampang diingat. Jadilah X-aholic pun suka niruin dan tanpa sadar jadi korban iklan. Seperti kata 100% responden, mereka mengakui kalau di sekitarnya, banyak yang jadi korban iklan. “Biasanya sih kalau lagi becanda di kelas, mulai deh banyak temen-temen yang makai kosakata-kosakata iklan. Alay.” Buka Rahma Indira dari MAN Model Jambi. Ya, memang nggak sedikit yang memberi label alay kepada X-aholic korban iklan. Buktinya nggak cuma Rahma yang bilang korban iklan itu alay, tapi juga 55,6% X-aholic.
Memang, korban iklan mudah ditemui di lingkungan sekolah, rumah, pergaulan sehari-hari bahkan di dunia maya. Sepertinya itu juga pertanda kalau pembuat iklan berhasil mempengaruhi penonton sehingga mengingat produk yang dipromosikan dan diharapkan menjadi pembeli produk iklan itu sendiri.
Iklan-iklan yang bermunculan pun juga sangat beragam. Ada yang hanya menanam brand tanpa memunculkan produk, ada yang sifatnya komedi, ada yang sifatnya spirit sampai ada yang sifatnya gaul karena segmen produknya dijajal untuk anak muda. Menurut Brenda, salah satu X-aholic cantik ini, enggak masalah sih dibilang jadi korban iklan. “Malah belakangan ini, penggunaan kata-kata iklan justru jadi terasa lucu dan gaul. Enggak alay kok. Lagian buat hiburan doang,” cecarnya. Ya, pendapat Brenda juga disetujui oleh 44,4% X-aholic.
--batas--
“Kadang juga merasa terhibur dengan tingkah teman yang menjadi korban iklan. Kalimat yang bikin heboh di kelas itu biasanya kayak ‘enak sih, tapi rela bagi-bagi’ sama ‘truk aja gandengan, masa kamu enggak’. Kalimat-kalimat itu mengandung banyak banget makna di kehidupan sehari-hari,” ujar Brenda, siswi berparas cantik itu kepada Xpresi. Ya, karena memang ciri-ciri korban iklan menurut 55,6% X-aholic adalah jadi suka nyeletuk dengan logat tag line iklannya. Sementara menurut 44,4% X-aholic lainnya, korban iklan itu adalah orang yang suka nggak jelas, norak dan sok asyik. “Malesin pokoknya ngadepin orang yang kayak gitu, kalau ngomong serius suka diasinin kayak slogan iklan. Norak banget, sok asyik nggak nggak jelas gitu.” Tutup Rahma.
Jadi korban iklan memang nggak jadi soal, apalagi itu untuk menyesuaikan diri dengan pergaulan dan hiburan semata. Ya kalau sebatas fun sih oke aja. Tapi, juga harus inget sama siapa kamu ngomong dan dalam situasi apa. Setuju?
Persentasi Korban Iklan
1. Di sekitar kamu, banyak yang jadi korban iklan nggak?
a. Banyak banget 100%
b. Belum ada sih sejauh ini 0%
2. Pandangan kamu?
a. Nggak banget, alay 55,6%
b. Lucu malah 44,4%
3. Emang ciri-ciri korban iklan di kelas kamu?
a. Suka nyeletuk dengan logat tag line iklannya 55,6%
b. Kalau ngomong serius suka diasinin kayak slogan iklan 44,4%
sumber: xpresi jambi ekspres