iklan Aktivitas diterminal kedatangan Bandara Sultan Thaha Saifudin Jambi.
Aktivitas diterminal kedatangan Bandara Sultan Thaha Saifudin Jambi.
Sejumlah maskapai penyedia jasa penerbangan di Jambi tidak mau buru-buru menetapkan tarif baru. Ini menyusul Kementrian Perhubungan yang telah menetapkan adanya kebijakan tentang perubahan tarif penerbangan berskala nasional. Namun sejumlah meskapai di Jambi masih memberlakukan harga lama untuk melayani penerbangan domestik.

Mardanus, Head Manager Lion Air Jambi ditemui media ini, mengaku belum mendapat instruksi menaikan tarif dari Lion Air pusat, meski Kementrian Perhubungan telah mengumumkan adanya perubahan tarif.

Untuk menentukan kenaikan tarif maskapai, pihak Lion tetap harus menunggu surat edaran resmi dari Kementrian Perhubungan. Karena apabila dinaikkan sekarang maka akan berdampak pada tingkat isian pesawat dan gaji karyawan. "Kalau tarif naik, pasti akan berdampak pada semua lini. Dan kalau memang harus dinaikan tentunya harus pelan-pelan," ujarnya.

Mardanus mengaku bahwa, tidak hanya managemen Lion Air yang belum mendapatkan dan menetapkan tarif baru, semua maskapai saat ini juga belum memberlakukan tarif baru.

Tarif yang diberlakukan saat ini saja masih dinilai mahal oleh penumpang, apalagi nanti setelah ditetapkannya tarif baru. Namun untuk tarif baru tersebut, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah kenaikannya, dan yang pasti akan berdampak pada semua lini.
--batas--
Untuk pertimbangan menaikan harga lebih diperioritas pada kelas ekonomi. Pasalnya, untuk harga menengah berkisar diangka Rp 600 ribuan, namun apabila dinaikkan semua kelas penumpangpun ikut dinaikan.

Mardanus menghimbau agar calon penumpang tidak membeli tiket jauh-jauh hari atau dibooking dulu. Karena bisa jadi lebih murah kalau saat akan langsung terbang. Dan saat ini kapasitas penumpang masih stabil, dimana Lion Air masih mendominasi tingkat isian diantara maskapai lainnya. "Kita masih menuggu surat edaran dari Menteri Perhubungan. Saat ini, Lion Air tetap melayani 5 kali sehari," imbuhnya. 

Sementara itu, pihak Citilink juga mengaku belum menaikan tarif walaupun sudah ada peraturan baru dari Kementrian Perhubungan. Distrik Sales Maneger Citilink Jambi Diaz, mengaku sampai saat ini pihak Citilink belum ada rencana menaikan tarif, walapun pihak Citilink sudah tahu bahwa ada kebijakan baru tentang perubahan tarif. "Untuk menaikan tarif tetap ada kemungkinan, tapi untuk saat ini belum," katanya.

Kalaupun saat ini harga Citilink terbilang tinggi, itu karena tingkat isian yang penuh, sehingga tercipta harga tinggi. Harga normal yaitu Rp 550 ribu sampai dengan Rp 700 ribu. Kalau jadi naik, akan sangat berpengaruh pada tingkat isian tentunya untuk meskapai lain juga.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images