iklan IKUT KEJURNAS: Adji Triono saat turun di salah satu Kejurnas motor cross
IKUT KEJURNAS: Adji Triono saat turun di salah satu Kejurnas motor cross
PROFESI sebagai seorang aparat penegak hukum ternyata tidak menghambat Adji Ariono, jaksa di Kejati Jambi, untuk menekuni dunia motor cross. Di tengah kesibukannya itu, ia masih sempat meluangkan waktu untuk mengikuti berbagai kejuaraan

Adji Ariono, laki-laki (48) tahun yang berprofesi sebagai Jaksa di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, sangat menyukai balap motor cross. Dia sudah pernah mengikuti Kejuaraan tingkat Nasional (Kejurnas) maupun Kejuaraan tingkat Daerah (Kejurda) motor cross.

Lelaki kelahiran Solo 1967 mengatakan bahwa sejak umur 15 tahun dirinya sudah mulai menyukai balap motor cros.  ”Saya dari kecil sudah hobi, saya tidak pernah perhitungkan untung dan rugi yang terpenting adalah kepuasan,” ujar Adji Ariono saat diwawancarai media ini di Kejati Jambi, Senin (3/3).

Adji bercerita, pertama kali dia pernah dimarahi orang tua, karena sering balapan di jalan, dan dia baru dibolehkan mengikuti balapan asal balapan di arena.

Lelaki paru baya ini resmi mengikuti motor cross dalam Arena sejak tahun 1979 sampai tahun 2013. ”Kalau mengikuti Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan Daerah tidak bisa dihitung lagi,” sebutnya.
--batas--
Dikatanya lagi bahwa selama mengikuti Kejurnas maupun Kejurda, dia sudah pernah mendapatkan predikat pemain favorit atau terbaik saat kejuaraan di Tarakan.

Namun terkait suka dan duka mengikuti Kejurnas dan Kejurda dirinya mengatakan duka dalam mengikuti kejuaraan apabila motornya rusak pada saat perlombaan sedang berlangsung dan kalah. ”Kalau saya sedang lomba motor rusak, saya sangat sedih karena tidak bisa melanjutkan perlombaan,” katanya

Sementara itu terkait suka selama mengikuti Kejurnas dan Kejurda ketika dirinya bisa menjadi juara dalam suatu perlombaan dan pada saat perlombaan dirinya bisa berkumpul dengan kawan-kawan pencinta motor cross. “Saya sangat senang apabila sudah ngumpul dengan kawa-kawan, kita bisa berbagi pengalaman,” sebutnya

Dengan umur yang sudah menginjak 48 tahun dan berkepala tiga, dirinya masih mempunyai niat untuk mengikuti grass track. Namun, fisik dan terhalang kembali oleh pekerjaan yang membuat dia mengurungkan niatnya ”Sekarang saya tidak bisa lagi, karena saya fisik dan pekerjaan,” ungkapnya

Karena itu, saat ini dirinya lebih memilih mengabdi sebagai jaksa karena lebih menjamin masa depan. (*)

Penulis: DEDI AGUSPRIADI, jambi ekspres

Berita Terkait



add images