iklan
MUARABULIAN, Bentrok antara ratusan warga Dusun Mentilingan, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari dengan scurity perusahaan dan aparat kemananan di lokasi PT. Asiatic Persada, Rabu (5/3) menewaskan satu orang warga.

Informasi yang berhasil dihimpun, warga yang tewas atas nama Puji. Kapolres Batanghari AKBP Robert A Sormin, melalui Kabag Ops Kompol Gadug Kurniawan, memberikan keterangan dalam versi lain. Dijelaskan Gadug, kronologis kejadian bermula sekitar pukul 14.00 WIB anggota TNI yang berjaga di PT. Asiatic melakukan penangkapan terhadap warga bernama Titus.

Titus ditangkap anggota TNI atas dugaan telah melakukan pencurian TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit milik PT. Asiatik. Titus menjadi target penangkapan TNI tidak semata-mata karena hal itu saja. Titus ternyata mengaku-ngaku sebagai anggota TNI. ‘’Setelah berhasil ditangkap, Titus selanjutnya diamankan anggota ke pos secutity PT. Asiatic,” kata Gadug.

Sekitar pukul 16.00 WIB, sambung Gadug, petani berjumlah 40 orang mendatangi pos security, dengan maksud untuk membebaskan Titus. Rombongan petani dipimpin oleh Puji. “Rombongan petani yang dipimpin Puji membawa bensin dan senjata tajam,” jelasnya.

Kedatangan petani mendapat hadangan personil TNI dan security perusahaan. Petani diminta mundur dan membubarkan diri. Permintaan mundur diikuti oleh petani, Terkecuali Puji. Selaku pimpinan rombongan, dia tidak bersedia mundur. ‘’Puji tidak mau mundur, bahkan melawan TNI dengan parang,” tuturnya.
--batas--
Mendapat perlawanan dari Puji, aparat keamanan akhirnya melumpuhkan Puji. Selanjutnya, Puji dilarikan ke Klinik PT. Asiatic sekitar pukul 17.00 WIB. “Karena keterbatasan peralatan medis, Puji kemudian dilarikan ke RS. Bhayangkara Jambi menggunakan ambulan milik PT. Asiatic. Namun, Puji akhirnya meninggal dunia pukul 00.00 WIB,” tutur Kabag Ops.

Gadug sendiri tidak bisa menjelaskan secara konkret pelumpuhan yang dilakukan terhadap Korban Puji. Apakah Puji ditembak atau malah dianiaya hingga luka berat. “Sebaiknya hal itu ditanyakan kepada dokter, karena saat ini korban Puji sedang dioutopsi,” kata Gadug.

Polres Batanghari, lanjut Gadug, telah melakukan langkah-langkah terkait permasalahan yang terjadi antara petani dengan pihak perusahaan. ‘’Kita telah melakukan penggalangan dan penerangan ke lokasi agar warga tidak terprovokasi atas kejadian tersebut,” ungkapnya.

Penggalangan dan penerangan dilakukan oleh Kasat Binmas, Kasat Intel dan Kapolsek Bajubang. Bahkan, Waka Polres, Kompol Trisno Eko turun langsung ke lokasi untuk memimpin penggalangan dan penerangan.  ‘’Langkah selanjutnya dengan melakukan cek korban untuk upaya tindak lanjut proses hukum. Kemudian melakukan koordinasi dengan Dandim Batanghari dalam melakukan penyelidikan,” terang Gadug.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images