iklan Ilustrasi: jambi ekspres
Ilustrasi: jambi ekspres
Peta politik Pilkada Gubernur Jambi yang bakal dihelat 2015 mendatang kian bisa diraba. Ini menyusul mulai mengerucutnya persaingan pada dua kandidat yang sama-sama memiliki kekuatan besar.

Kubu tersebut yakni kubu calon incumbent Hasan Basri Agus (HBA) yang sudah pasti didukung Demokrat dan kubu Zumi Zola, putra mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin yang sangat identik dengan PAN.

Bahkan, nama-nama calon wakil gubernur (Cawagub) yang bakal berpasangan dengan dua kandidat cagub itu pun terus bermunculan ke publik.

Sebut saja nama Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Hazrin Nurdin yang disebut-sebut melirik untuk bisa berpasangan dengan HBA, ada nama Bupati Muarojambi Burhanuddin Mahir, Wagub Jambi saat ini Fachrori Umar,  Kadis PU Ivan Wirata dan Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri (AJB) serta beberapa nama lainnya.

Sedangkan beberapa nama lainnya, seperti Nino Guritno yang merupakan mantan Kadis PU Provinsi Jambi era Zulkifli Nurdin (ZN), Bupati Tebo Sukandar, Bupati Sarolangun Cek Endra dan nama terakhir Bupati Muarojambi Burhanuddin Mahir juga  disebut-sebut sudah ada komunikasi dengan Zumi Zola.

Meski baru dua nama ini yang sudah menyatakan kepastian untuk maju di Pilkada, namun sejumlah nama besar lainnya juga berpeluang menyodok alias maju dari poros tengah, terutama dari Partai Golkar.
--batas--
Mereka adalah Bupati Sarolangun Cek Endra, Walikota Jambi SY Fasha dan Bupati Tebo Sukandar. Tiga kepala daerah ini merupakan kader murni Partai Golkar.

Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad saat dimintai tanggapannya mengatakan, saat ini arus utama ada pada HBA dan kelompok Zulkifli Nurdin yang diwakili oleh Zumi Zola. “Jadi bloknya sudah jelas, satunya generasi HBA dan satu generasinya Zulkifli Nurdin, yang lain kalau mau masuk susah untuk bersaing. Kecuali yang lain itu mempromosikan diri menjadi wakil itu memungkinkan,”  katanya.

Jika memang maju, nama-nama yang baru muncul ini hanya akan menghancurkan basis keduanya. Seperti Cek Endra misalnya, kalau maju itu akan menghancurkan basis HBA. Usman Ermulan bisa menghancurkan basis Zumi Zola dan lainnya.

“Kalau mau melawan dua arus utama ini relativ lebih sulit karena waktunya sudah mepet dan kelihatannya tidak ada yang serius sebagai orang nomor satu. Kalau serius mereka sudah bergerak sejak 2 atau 1 tahun sebelum hari H Pilgub. Tapi sejauh ini tidak kelihatan,” ujarnya.

Memang diakuinya beberapa nama bupati/walikota yang belakangan muncul itu sudah popular. Tetapi popularitasnya hanya di daerah kekuasaannya masing-masing. “Memang popularitasnya cukup lumayan di daerahnya masing-masing, tapi di 10 kabupaten/kota lainnya itukan relative belum dikenal. Jadi hampir tidak mungkin, yang tampak menonjol itu hanya HBA sebagai incumbent dan Zumi Zola yang sudah popular dan mewarisi popularitas keluarga besarnya,” tuturnya.

“Ini yang paling popular yang bisa bersaing di 2015 ketika yang lainnya itu tidak melakukan apa-apa sejauh ini. Kalau pun melakukan sesuatu itu tidak massif, jadi tidak akan mengubah apa-apa terhadap calon lain,” tambahnya.

Dengan demikian, jika muncul nama lain itu hanya punya dua kemungkinan, pertama untuk berebut menjadi calon wakil atau maju sebagai Cagub yang berpotensi menggangu suara.  

“Sekarang ini agak sulit bagi calon lain yang mampu menandingi popularitas dua orang ini. Hampir tidak mungkin menandingi dua orang ini keluali mereka ‘gila-gilaan’. Pasang baliho sebanyak mungkin, keliling setiap hari, tapi tidak ada yang berani melakukan itu karena pertaruhannya terlalu berat dan butuh cost yang tinggi,” tukasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images