iklan
Pemerintah Kabupaten Kerinci berkomitmen untuk tetap mendorong terbangunnya jalur evakuasi di Kabupaten Kerinci. Bupati Kerinci, Adi Rozal didampingi Wakil Bupati Kerinci, Zainal Abidin Saubtu lalu menegaskan hal tersebut kepada sejumlah wartawan.

Dikatakannya, Kerinci merupakan salah satu daerah yang memiliki gunung aktif dan bisa meletus kapan saja. Oleh karenanya, jalur evakuasi penting adanya bagi kepentingan masyarakat. “Di Kerinci ada gunung yang waspada. Jadi masyarakat Kerinci harus diperhatikan, jalur evakuasi harus ada dan diperjuangkan,” katanya.

“Kemarin ada lampu hijau dari pusat, tentunya kita harus terus mendorong. Kalau bisa dimulai 2014 alhamdulillah, mulai pengurusan izin dan sebagainya,” tambahnya.

Soal rencana pembangunan jalur yang akan membelah TNKS, dia mengatakan, itu memang menjadi salah satu persoalan yang harus dibicarakan dengan masyarakat adat yang ada di Kerinci.

“Jalan evakuasi yang diperjuangkan selama ini mulai dari proposal sampai pembicaraan yang sudah dibicarakan kepada DPR itu adalah jalan antara Lempur ke Muko-Muko, lalu ke Jangkat. Kemarin ada kesepakatan untuk dibuka 1, 5 meter dan dengan masyarakat adat dibicarakan, tentunya jangan sampai lebih dari itu,” tegasnya.

Selain jalur itu, dia mengatakan, jalur lain yang harus dipikirkan, adalah untuk kawasan Kayu Aro. Posisi gunung Kerinci sendiri, seperti diketahui, berada di daerh Kayu Aro. “Sebagian warga kita kan ada di Danau Tinggi, Kayu Aro, sementara gunung ada disana. Jadi perlu dipikirkan bagaimana membelah dari Danau Tinggi itu ke Renah Pemetik,” jelasnya.
--batas--
“Kami juga sudah bicara dengan Gubernur, dari Renah Pemetik itu diupayakan ada kereta api yang menembus ke Jambi sampai ke Jabung. Kalau seandainya kereta api itu ada, coba lihat gunung kelud kemarin, aktifitas udara lumpuh, darat juga lumpuh. Yang bisa jalan itu hanya kereta api,” ungkapnya.

Selain untuk evakuasi, keberadaan kereta api juga akan berpengruh kepada peningkatan ekonomi masyarakat. “Dari kerinci bisa membawa hasil pertanian, melewati BUngo ada batubara, lalu melewati Tebo ada sait dan seterusnya sampai ke Jambi dan sampai ke Jabung,” tambahnya.

Sementara ditanya soal program 100 hari dirinya dan Wabup, ditegaskannya, yang akan difikirkan adalah melakukan konsolidasi. “Baik ke dalam maupun ke luar,” ujarnya.

Ditegaskannya, peningkatan disiplin pegawai akan jadi perhatian saat ini. “Kita melihat ada kegiatan fisik yang dilaksanakan hampir 100 persen dicairkan, padahal Wabup kemarin turun ke lapangan mengecek kondisi yang sudah dilaksanakan,” katanya.

“Kita tentunya tak ingin kegiatan itu membuat kita bermasalah nantinya. APBD yang telah ditetapkan juga tentu akan dipelajari dan mencocokkan sesuai visi dan misi kita sehingga sesuai kepentingan masyarakat,” tambahnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images