iklan KOLONI : Foto Burung migran saat mampir di TNB sebelum melanjutkan perjalanannya ke benua lain.
KOLONI : Foto Burung migran saat mampir di TNB sebelum melanjutkan perjalanannya ke benua lain.
Taman Nasional Berbak (TNB) yang terdapat di wilayah Tanjabtim, memiliki ekosistem yang masih asli dengan berbagai keunikan ekosistem lahan basahnya. Di kawasan pantainya merupakan kawasan  persinggahan burung-burung migran dari Siberia setiap tahunnya.
 
Burung migran yang mendiami kawasan Taman Nasional Berbak (TNB) merupakan koloni burung migran yang berasal dari Semenanjung Siberia, Rusia bagian timur. Puncak kedatangan burung-burung migran yang terdiri dari jenis perancah, dara laut jambul, bangau, dan burung besar itu biasanya pada bulan Oktober hingga November.

Menurut Kabag Humas Setda Tanjabtim Zekki Zulkarnaen, pada bulan itu biasanya burung migran itu datang ke kawasan TNB untuk mencari tempat hangat yang banyak menyimpan makanan, sebab cuaca di Semenanjung Siberia beriklim dingin yang sangat ekstrim karena udara akan jauh berada dibawah titik 0 derajat celcius.  

Sebelum sampai di Berbak, burung-burung perantau tersebut terlebih dahulu menyinggahi Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Selanjutnya meneruskan perjalanan ke kawasan taman Nasional Berbak. “Persinggahan di kawasan TNB ini merupakan persinggahan yang cukup lama bagi koloni burung migran itu, untuk selanjutnya mereka akan meneruskan perjalanan menuju Australia,” jelasnya saat menunjukkan foto-foto burung migran dari Siberia yang pernah diambilnya.
--batas--
Namun demikian tidak seluruh dari burung migran ini yang bisa melanjutkan perjalanan ke Negeri Kangguru, karena banyak diantaranya yang menderita sakit dan mati dimakan usia karena terlalu jauh melakukan perjalanan. Bagi burung-burung yang sakit biasanya lebih memilih bertahan di Berbak hingga bulan Februari. Sementara kelompok besar lainnya terbang ke Australia.

Selama enam bulan di benua tersebut burung-burung itu akan melewati masa perkawinannya. “Bulan Maret hingga April burung-burung itu terbang kembali ke tempat asalnya untuk bertelur. Saat itu bumi Utara sudah memasuki musim panas. Rute yang ditempuh burung-burung ini sama dengan kedatangannya,” jelas Zekki lagi.

Selain burung Migran, di Berbak juga terdapat sekitar 254 jenis burung salah satunya adalah itik bersayap putih, kemudian beragam satwa liar seperti harimau Sumatera, buaya, beruang, tapir dan berbagai hewan lain dan beragam jenis anggrek juga hidup di kawasan taman nasional tersebut. (***)

Penulis : Fauzi Yosi Esiska, jambi ekspres

Berita Terkait



add images