KEBAKARAN hebat yang terjadi di SMAN 2 Selasa (4/3) lalu menghanguskan seluruh ruangan belajar termasuk ruang guru, laboratorium dan musholla. Siswa terpaksa menumpang di SMP N 3 untuk kegitan belajar.
Mengunjungi SMAN 2 Sungaipenuh, pagar sekolah tampak terkunci. Garis polisi masih terlihat dipasang disekiling bangunan sekolah. Akibat kebakaran sebagian siswa SMAN 2 Sungaipenuh terpaksa menumpang belajar di SMPN 3 Sungaipenuh yang lokasinya tak jauh dari SMAN 2. Sementara itu siswa kelas 3 masih belajar di SMAN2, karena masih ada 8 ruangan yang bisa digunakan.
Suhatman Jaya, Kepala SMAN 2 Sungaipenuh mengatakan, jumlah siswa SMAN 2 Sungaipenuh sebanyak 750 orang. Menurutnya pasca kebakaran siswa kelas 1 dan 2 terpaksa menumpang belajar di SMPN 3 Sungaipenuh, sedangkan siswa kelas 3 tetap belajar di SMAN 2 Sungaipenuh. "Kelas 3 tetap belajar di SMAN 2, karena masih ada 8 ruangan yang tidak terbakar," ujarnya.
Untuk menghadapi UN siswa kelas 3 tetap belajar seperti biasa dan sore harinya tetap mengikuti les. "Kebakaran sekolah jangan sampai mengganggu persiapan UN siswa," sebutnya.
Dia mengatakan, saat ini kebutuhan yang mendesak untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar di SMAN 2 adalah jaringan listrik, internet, telepon dan air PDAM. "Kalau tidak ada itu kegiatan kita terhambat," ucapnya.
Dia meminta agar PLN, Telkom dan PDAM segera mengatasi masalah tersebut di SMAN 2. "Harus segera diperbaiki, seharusnya tidak perlu kami panggil agar diperbaki, karena semua sudah tahu SMAN 2 terbakar," sebutnya.
Ditanya berapa kerugian yang diderita akibat kebakaran? Suhatman mengaku belum diketahui jumlah kerugian, karena belum ada perhitungan kerugian dari pihak Dinas PU dan Dinas Pendidikan. "Belum tahu berapa kerugian," ucapnya.
Kebakaran SMAN 2 Kota Sungai Penuh menghanguskan sekitar 30 ruangan diantaranya, ruang kelas 14 ruangan, ruang TU, ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala Sekolah, ruang BP, ruang Osis, Labor Multi Media, Ruang guru, Mushala, ruang PMR, gudang, kantin dan WC serta bangunan lainnya.(*)
Penulis : Dipar Kusmi, jambi ekspres