Pagi ini akan diadakan ujian matematika. Nana yang udah belajar semalam, nggak terlalu deg-degan dengan ujian kali ini. Ia mempersiapakannya secara matang, tapi udah tiga menit berlangsung, Nana masih grasak-grusuk di kursinya. Ternyata nih, Nana nggak mempersiapkan alat tulisnya tadi malam. Alhasil, Nana lupa masukin pena ke dalam tasnya. Celakanya nih, pena yang biasa Nana masukin ke dalam laci malah nggak ada juga. Saat Nana mau minjem ke temannya, ternyata temannya cuma punya satu pena. Jadinya, Nana panik gara-gara si kecil tersebut dan nggak konsen buat ngerjain ujian. Pernah ngalamin kejadian seperti Nana guys? Yuk kita bahas.
Ternyata guys, nggak hanya diri aja yang perlu di jaga, tapi benda kecil yang berguna juga harus dijaga, jangan sampai diabaikan deh. Soalnya nih, kalau nggak ada dia, kita bisa kelimpungan sendiri. Siapa lagi kalau bukan pena. Nah, xpresi penasaran nih guys, apakah remaja Jambi sering ngalamin kehilangan si kecil ini. Secara mengejutkan, sebanyak 93,3% pernah kehilangan benda tersebut. Dari sekian banyak yang mengaku pernah kehilangan pena, alasannya sih beragam. Mulai dari cerobah, yang diakui sama 36,8% X-aholic, atau sampai lupa narok, kayak yang dialami 73,2% X-aholic. Sama deh seperti yang dialami teman kita Muhammad Muzammir, mahasiswa UNJA.
“Aku udah keseringan kehilangan pena. Biasanya karena lupa narok atau dipinjem sama teman, tapi nggak dipulangi lagi. Kalau udah gitu, aku cari pena lagi dan nggak ku pulangi juga, hehehe,” ucapnya.
Kalau udah kehilangan pena, beberapa orang bereaksi menuduh temannya nih. Seperti yang dilakuin sama 7,1% X-aholic. Asalkan, nuduh dengan bukti aja sih guys, jangan sampai nuduh-nuduh ternyata bukan teman kamu. Masalah bisa jadi besar kalau cuma gara-gara si pena. Nah, kalau reaksi 85,7% X-aholic lainnya patut dicontoh nih. Mereka mengikhlaskan pena mereka yang hilang. Bahayanya, 7,2% X-aholic yang terakhir, memilih untuk balas dendam untuk melakukan hal yang sama kepada pena temannya. Waduh… Kehilangan pena berujung pada balas dendam nih ceritanya guys.
Untuk x-aholic yang “keseringan” kehilangan penanya, coba deh untuk meniru 6,7% X-aholic yang nggak pernah kehilangan penanya. Cara mereka menjaga pena mereka, dengan selalu inget tempat narok, itu dilakuin sama 20% X-aholic. Bisa juga nih niru gaya 80% X-aholic, habis makek langsung tarok di tempat semula. So, sampai kapanpun kamu selalu meletakkannya di tempat yang sama.
Menurut teman kita Sri Wahyuni, siswi MAN MODEL Kota Jambi, menyarankan untuk punya lebih dari satu pena. “Pena juga harus punya banyak cadangannya. Jadi, kalau hilang satu, masih ada yang lain,” sarannya.
Kalau Xpresi sih nyaranin, supaya kamu memberikan tanda ke pena kamu. Emang sih, harga pena nggak seberapa. Tapi, bukan itu yang jadi masalahnya. Jangan membudidayakan sikap ceroboh, atau masa bodoh. Sekali kehilangan, wajar. Tapi, bisakah dibilang wajar kalau berkali-kali? Dengan tanda di pena kamu, seandainya tertukar atau jatuh kamu bisa segera mengenali pena kamu. Tandanya bisa berupa nama kamu yang kamu tempel di pena atau harganya nggak usah kamu buang guys. Biarin aja di situ, sebagai tanda kalau itu punya kamu. Do you wanna try?(sumber: xpresi jambi ekspres)
Ternyata guys, nggak hanya diri aja yang perlu di jaga, tapi benda kecil yang berguna juga harus dijaga, jangan sampai diabaikan deh. Soalnya nih, kalau nggak ada dia, kita bisa kelimpungan sendiri. Siapa lagi kalau bukan pena. Nah, xpresi penasaran nih guys, apakah remaja Jambi sering ngalamin kehilangan si kecil ini. Secara mengejutkan, sebanyak 93,3% pernah kehilangan benda tersebut. Dari sekian banyak yang mengaku pernah kehilangan pena, alasannya sih beragam. Mulai dari cerobah, yang diakui sama 36,8% X-aholic, atau sampai lupa narok, kayak yang dialami 73,2% X-aholic. Sama deh seperti yang dialami teman kita Muhammad Muzammir, mahasiswa UNJA.
“Aku udah keseringan kehilangan pena. Biasanya karena lupa narok atau dipinjem sama teman, tapi nggak dipulangi lagi. Kalau udah gitu, aku cari pena lagi dan nggak ku pulangi juga, hehehe,” ucapnya.
Kalau udah kehilangan pena, beberapa orang bereaksi menuduh temannya nih. Seperti yang dilakuin sama 7,1% X-aholic. Asalkan, nuduh dengan bukti aja sih guys, jangan sampai nuduh-nuduh ternyata bukan teman kamu. Masalah bisa jadi besar kalau cuma gara-gara si pena. Nah, kalau reaksi 85,7% X-aholic lainnya patut dicontoh nih. Mereka mengikhlaskan pena mereka yang hilang. Bahayanya, 7,2% X-aholic yang terakhir, memilih untuk balas dendam untuk melakukan hal yang sama kepada pena temannya. Waduh… Kehilangan pena berujung pada balas dendam nih ceritanya guys.
Untuk x-aholic yang “keseringan” kehilangan penanya, coba deh untuk meniru 6,7% X-aholic yang nggak pernah kehilangan penanya. Cara mereka menjaga pena mereka, dengan selalu inget tempat narok, itu dilakuin sama 20% X-aholic. Bisa juga nih niru gaya 80% X-aholic, habis makek langsung tarok di tempat semula. So, sampai kapanpun kamu selalu meletakkannya di tempat yang sama.
Menurut teman kita Sri Wahyuni, siswi MAN MODEL Kota Jambi, menyarankan untuk punya lebih dari satu pena. “Pena juga harus punya banyak cadangannya. Jadi, kalau hilang satu, masih ada yang lain,” sarannya.
Kalau Xpresi sih nyaranin, supaya kamu memberikan tanda ke pena kamu. Emang sih, harga pena nggak seberapa. Tapi, bukan itu yang jadi masalahnya. Jangan membudidayakan sikap ceroboh, atau masa bodoh. Sekali kehilangan, wajar. Tapi, bisakah dibilang wajar kalau berkali-kali? Dengan tanda di pena kamu, seandainya tertukar atau jatuh kamu bisa segera mengenali pena kamu. Tandanya bisa berupa nama kamu yang kamu tempel di pena atau harganya nggak usah kamu buang guys. Biarin aja di situ, sebagai tanda kalau itu punya kamu. Do you wanna try?(sumber: xpresi jambi ekspres)