Budaya tradisional masih saja diminati hingga saat ini, walau arus globalisasi dan kebudayaan barat terus merajalela. Salah satu contoh kesenian tradisional tersebut adalah Sanggar Seni Lubuk Ulang Manari.
Sanggar Seni Lubuk Ulang Manari tetap berjaya di era serba canggih ini. Betapa tidak, dengan kecanggihan alat musik dan ciptaan lagu daerah yang semakin memodern, Lubuk Ulang Manari yang Bermarkas di Desa Muara Danau, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun masih tetap eksis.
Sanggar ini kebanjiran orderan untuk tampil di setiap acara pernikahan di Kabupaten Sarolangun. Mungkin memang sudah jadi kebudayaan daerah Sarolangun.
Ali, salah satu anggota dalam sanggar tersebut menceritakan, bahwa sanggarnya ini sudah berumur puluhan tahun. Berdiri sejak tahun 80-an, dan mereka sudah generasi kedua dari sanggar ini.
“Bediri sejak tahun 80-an. Dan sampai saat ini kami masih tetap dipanggil untuk tampil diacara pengantin. Walaupun keberadaan oranggan tunggal menjadi idola, sanggar kami juga tidak kalah hebat untuk menampilkan nyanyian dan tarian daerah melayu Jambi,” kata Ali.
Dia juga mengatakan, tidak hanya lagu dan tarian saja yang umurnya sudah lama. Segala alat musik untuk mengiringi lagu dan tarian umurnya juga sudah sangat tua. Tampak baru hanya renovasi dicat dan terus dirawat agar tak usang. “Alat-alat musik ini umurnya juga sudah tua sekali, hanya saja sanggar kami yang rajin untuk merawatnya,” jelasnya.
Menurutnya, sanggar mereka itu, menguasai segala jenis lagu-lagu daerah melayu Jambi, dari Muaro Jambi, hingga Kabupaten Kerinci. “Tidak hanya lagu-lagunya saja yang sanggar kami kuasai, tariannya harus kami kuasai juga,” katanya sambil menikmati sebatang rokok dalam percakapan itu.
“Kenapa sanggar kami ini tetap eksis, karena kami menjalin kekeluargaan dan selalu mengajarkan kebudayaan kepada anak-anak kami. Baik itu tarian dan nyanyian, kelak, merekalah yang akan terus menghidupkan sanggar musik daeran ini,” tutupnya. (*)
Penulis : MHD. FEBRIHARDINA, jambi ekspres