MUARASABAK, Meskipun dikatakan sebagai salah satu daerah lumbung pangan di Provinsi Jambi, namun hingga saat ini Tanjabtim masih belum memiliki brand (nama) beras yang dihasilkan Tanjabtim.
“Brand sedang kami kaji sekarang ini. Brand beras Tanjabtim itu apa sih? Jadi orang tahu,” terang Bupati Tanjabtim, H Zumi Zola Zulkifli, pada wartawan usai melakukan Panen Raya di Desa Pemusiran Kecamatan Nipah Panjang, Kamis (20/3).
Yang lebih menjadi permasalahan adalah setelah panen akan dijual kemana beras dari petani. Itupun menurutnya sudah terpecahkan. Karena usai petani panen, maka beras tersebut akan langsung dibeli oleh Bulog. “Bulog akan membayar sesuai harga pasar, itu sudah kebijakan Bulog,” jelas Zola.
Disinggung apabila harga beras yang dibeli dari petani turun? Lagi-lagi Zola menegaskan itu tidka akan terjadi. Karena harga beras petani dibeli berdasarkan harga jual tingkat Nasional. “Bukan harga beras tingkat Kabupaten,” ujarnya.
Terpisah, tokoh masyarakat Tanjabtim, Ari Suryatno, meminta Pemkab untuk segera menentukan brand nama beras yang dihasilkan Tanjabtim. Karena brand ini berguna untuk mengetahui daerah pemasok beras tersebut. “Ini kan bisa menjadi identitas Tanjabtim. Dan masalah brand harus secepatnya dibuat,” pungkas Ari.
sumber: jambi ekspres