iklan BERDOMISILI: Kantor Jasindo yang berdomisili di Slamet Riyadi Broni, tepatnya dekat Universitas Batanghari (Unbari)
BERDOMISILI: Kantor Jasindo yang berdomisili di Slamet Riyadi Broni, tepatnya dekat Universitas Batanghari (Unbari)
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Jambi terus mengembangkan sayapnya guna meraup premi sebanyak mungkin. Selain membidik industri di bidang perbankan dan leasing, Jasindo juga membidik bidang asuransi kapal, kontraktor, alat berat dan  perkebunan. Rata-rata sasaran baru dari Jasindo ini berada didaerah, dan juga disesuaikan dengan potensi daerah yang ada.

Kepala Jasindo Cabang Jambi, Herman menjelaskan, Jasindo saat ini mencoba untuk mengoptimalkan pengembangan asuransi ke daerah-daerah, karena di Kota Jambi persaingan sudah sangat padat.

Dalam memperoleh premi, asuransi plat merah ini menawarkan kepada calon polis yang memiliki potensi di daerah, sedangkan terhadap perbankan ditawarkan melalui nasabah yang melakukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di perbankan sehingga bisa mengansuransikan rumahnya dengan Jasindo. "Kita akan banyak meningkatkan kerjasama dengan bank, leasing. Selain itu, kita juga sedang mencoba masuk ke kontraktor untuk asuransi proyek di daerah," katanya.

Disamping itu, peluang lain yang menjadi prioritas Jasindo adalah merambah kerjasama dengan perusahaan pabrik kelapa sawit atau pemilik kebun sawit, dengan maksud untuk bisa mengansuransikan kebun sawit. Dan sampai saat ini, nasabah umum Jasindo lebih banyak dari petani perkebunan, karyawan, dan pegawai swasta dan BUMN.

Jambi merupakan daerah yang dekat dengan laut dan terdapat banyak kapal-kapal pengangkut, tentunya sangat penting bagi masyarakat untuk mengasuransi demi keselamatan. Jasindo memberikan kesempatan kepada pelaku usaha perkapalan untuk mengasuransikan kapal-kapal usaha mereka. "Kapal pengangkut barang, sangat penting diasuransikan, premi setiap bulannya juga kecil hanya 0,15 dari total aset untuk jenis asuransi kebakaran," jelasnya

Ditanya mengenai klaim sejak 3 bulan terakhir, Herman menyebutkan bahwa klaim sudah lumayan banyak diangka sekitar Rp 500 jutaan. Adapun klaim terbesar saat ini yaitu klaim perumahan  akibat pembangunan salah satu hotel di Kota Jambi.

Masyarakat menklaim banyak rumah yang retak akibat getaran pembangunan hotel berbintang tersebut. Herman menambahkan, sering masyarakat mengeluh tentang klaim yang dianggap susah, pada dasarnya untuk mengurus klaim tidaklah susah, asalkan dokumen yang dibutuhkan lengkap.

Namun yang sering terjadi, masyarakat tidak melengkapi dokumen sehingga terkesan dipersulit. Akan tetapi tingkat kesadaran masyarakat untuk klaim kendaraan sudah semakin membaik. "Kalau lengkap pasti cepat dibayarkan klaimnya. Syarat-syarat untuk klaim  semuanya harus diurus oleh yang ingin mengajukan klaim," imbuhnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images