Mahasiswa penuh dengan inovasi sehingga mampu menghasilkan hal baru, apalagi mahasiswa dari bidang teknik. Miniatur jembatan penyebrangan otomatis berbasis control diciptakan oleh mahasiswa akhir Politeknik Jambi.
Kondisi Kota Jambi saat ini bisa dibilang sudah tidak aman bagi pejalan kaki yang ingin menyebrang jalan. Kepadatan lalu lintas memungkinkan terjadinya kecelakan, bahkan jembatan penyeberangan manual sering juga dijadikan sebagai tempat aksi kejahatan.
Berawal dari situlah dua orang mahsiswa Politeknik Jambi menciptakan karya miniatur jembatan penyebrangan otomatis berbasis control yang sangat aman bagi penggunanya apabila dikembangkan menjadi jembatan penyeberangan.
Miniatur jembatan penyebrangan otomatis berbasis control sebenarnya dapat dikembangkan untuk Kota Jambi, tentunya butuh kerjasama dengan pemerintah untuk mewujudkannya. Jembatan penyebrangan otomatis ini berfungsi layaknya lift yang dapat difungsikan dua arah.
Jembatan penyebrangan ini dirancang untuk kemanan penggunanya dan dirangcang transparan sehingga terlihat dari luar. "Miniatur jembatan penyebrangan otomatis berbasis control ini dikembangkan oleh mahasiswa akhir Politeknik tahun 2013 lalu oleh Mansuro dan M Dolah," sebut, Syukriati petugas UTP Politeknik Jambi ditemui media ini baru-baru ini.
Miniatur jembatan penyebrangan otomatis sempat diikutkan dalam gebyar SMK yang dilaksanakan dinas pendidikan Privinsi Jambi beberapa waktu lalu. Saat gebyar lalu, hasil karya mahasiswa ini memang belum sempurna, namun saat ini sudah disempurnakan. Bahkan cara kerjanyapun sangat sempurnah, sehingga memudahkan penggunanya apabila ini diwujudkan, tentunya hal itu bukan pekerjaan yang mudah apabila dilalukan oleh Politeknik saja.
--batas--
Syukriati menyebutkan, miniatur jembatan penyebrangan otomatis ini apabila dikembangan dapata berkapasitas besar, serta bisa dua arah. Sehingga sangat cocol dikembangkan untuk daerah-daerah yang sudah mulai macet demi keamanan pejalan kaki, khususnya penyebrang jalan raya.
"Dengan jembatan penyebrangan otomatis ini, penyebrangan lebih aman dan tidak memakan waktu lama kalau ini diterapkan. Bisa dikatakan ini penemuan baru, karena belum ada yang menerapkannya sejauh ini," jelasnya.
Memang mahasiswa yang menciptakan miniatur jembatan penyebrangan otomatis ini sudah lulus tahun lalu. Namu karnyanya sebenarnya dapat digunakan apabila pemerintah berkenaan. Karena apabila diterapakan, bisa jadi Kota Jambi menjadi kota Pertama yang menerapkan jembatan penyebrangan otomatis. Mengingat jembatan penyebrangan biasa saat ini juga sudah tidak aman lagi, seperti dikota besar sering terjadi penjambretan terhadap pengguna jembatan penyebrangan.
Syukriati mengaku bahwa miniatur jembatan penyebrangan otomatis masih dimungkinkan untuk disempurnakan. "Kalau diterpakan bisa jadi lebih disempurnkan dalam bentuk nyata," tandasnya. (*)
Penulis : BAKAR, jambi ekspres