Entah apa yang bikin Lana bete abis sama temannya sendiri. Usut punya usut, ternyata temannya suka menceritakan keburukan Lana ke teman-teman yang lain. Siapa yang mau kejelekannya diumbar-umbar? Adalagi nih, yang paling menyebalkan. Ia suka banget membual. Emang sih Lana baru tahu, karena itulah Lana mulai nggak suka dan antipati sama temannya. Lagi mengalami hal yang sama guys? Hati-hati guys, kamu lagi sedang berhadapan dengan frenemies! Mau tahu selengkapnya? Simak yuk!
Di dalam pertemanan, ada orang yang benar-benar teman, dan ada juga teman musiman, artinya dia cuma nongol kalau lagi ada maunya, namun yang lebih menyebalkan lagi, punya teman tapi lawan, alias musuh dalam selimut. Sesama teman memang diharuskan untuk saling menolong, tapi lain perkara jika dia semakin bertingkah. Nah, kamu harus waspada guys, siapa tahu dia cuma memanfaatkan kamu dalam pertemanan.
Bayangin guys, kalau teman kamu seseorang yang paling kamu sayangi dan paling kamu percaya, ternyata adalah seorang pengkhianat, backstabber, atau musuh dalam selimut. Tentunya, dia akan bersikap sangat baik ketika sama kamu, tapi eits! Tunggu setelah kamu nggak lagi dekat sama dia, dia bisa berubah seratus delapan puluh derajat. Bukan sesuatu yang bagus, tapi malah menjadi mimpi buruk. Sama seperti apa yang dikatakan oleh 47,1% X-aholic, yang ternyata punya musuh dalam selimut. Kejadian musuh dalam selimut ternyata pernah dialami sama X-aholic yang satu ini, Sylvia Septiani Rizky , siswi SMK N 2 Kota Jambi. “Musuh dalam selimut adalah orang yang membahayakan. Aku punya orang kayak gitu. Padahal kita udah deket banget, tapi sifatnya yang seperti itu ngebuat kita nggak teguran lagi,” ceritanya kepada Xpresi.
Itu sebabnya guys, kamu perlu juga milih-milih dalam berteman. Bukan berarti sombong lho, karena kamu memilih bukan karena ras, agama, atau kasta, melainkan karena etika. Apakah bener dia teman yang baik atau nggak. Inget, pasang mata, telinga, dan jangan lengah untuk menghadapi orang yang seperti ini. Menurut 11,8% X-aholic nih ya, musuh dalam selimut adalah orang yang nggak punya kerjaan. Bagi 17,6% X-aholic lainnya, menganggap cuma bisa lihat kejelekan orang. Dan 70,6% X-aholic selebihnya, sepakat kalau musuh dalam selimut adalah orang yang baik di luar aja, alias fake.
Apa sih yang kamu rasain kalau ternyata punya musuh dalam selimut? Bagi yang punya musuh dalam selimut, berasa kalau ke mana-mana ada yang jahatin, itu kata 43,7% X-aholic.Dan 50% X-aholic lainnya, merasa sedih banget dong, apalagi musuh dalam selimut itu teman sendiri yang udah dekat banget. Nah, menurut Richard Erickso, siswa SMA Negeri 8 Kota Jambi, lebih baik nggak usah ambil pusing orang yang kayak gitu. Dan selebihnya, 6,25% X-aholic merasa insecure.
Beruntung, yang merasa punya musuh dalam selimut cuma sebanyak 47,1% X-aholic, tapi bagi 52,9% X-aholic lainnya, merasa nggak punya tuh musuh dalam selimut.
Guys, musuh dalam selimut itu kadang nggak terdeteksi lho. Kadang, mereka sangat dekat, bahkan ada yang dilingkungan sendiri. Bagi Novita Veronica, siswi SMA 2 Mei Kota Jambi, musuh dalam selimut itu biasanya orang yang suka nikam dari belakang. “Kalau seandainya terjadi sama sahabat yang udah lama banget, tiba-tiba dia jadi musuh dalam selimut, bakalan nggak tahu harus bereaksi apa, dijauhin atau dideimin,” tuturnya kepada Xpresi.
Kalau udah ketemu sama tipe yang seperti ini, 35,3% X-aholic lebih milih buat diemin aja. Percuma toh menggubris orang yang seperti ini. Dan 17,6% X-aholic lebih milih buat ngejauhin. Dan 47,1% X-aholic lainnya, bakal kasih nasihat supaya nggak gitu lagi. Nah, menurut X-aholic yang satu ini, Ika Putri Agus Linda, mahasiswi UNJA, mengganggap si musuh dalam selimut itu jahat banget. “Kalau aku punya musuh dalam selimut, aku mending diam aja. Biar yang maha kuasa yang membalasnya,” katanya sambil marah-marah sendiri.
Menurut Xpresi sih ya, kalau kamu udah berhadapan dengan musuh dalam selimut, lebih baik kamu simpen aja rahasia kamu sendiri. Kamu juga bisa cari teman yang lain, yang lebih baik. Teman yang kamu punya kan nggak cuma satu guys. Kalau seandainya, musuh dalam selimut bikin kamu keki, mending jangan terpancing emosi deh. Tahan! Tahan! Kamu bisa putar lagu Selena Gomez “who says”, mungkin bisa bikin mood kamu balik lagi. You made me insecure. Told me I wasn’t good enough. But who are you to judge? (sumber: xpresi jambi ekspres)
Di dalam pertemanan, ada orang yang benar-benar teman, dan ada juga teman musiman, artinya dia cuma nongol kalau lagi ada maunya, namun yang lebih menyebalkan lagi, punya teman tapi lawan, alias musuh dalam selimut. Sesama teman memang diharuskan untuk saling menolong, tapi lain perkara jika dia semakin bertingkah. Nah, kamu harus waspada guys, siapa tahu dia cuma memanfaatkan kamu dalam pertemanan.
Bayangin guys, kalau teman kamu seseorang yang paling kamu sayangi dan paling kamu percaya, ternyata adalah seorang pengkhianat, backstabber, atau musuh dalam selimut. Tentunya, dia akan bersikap sangat baik ketika sama kamu, tapi eits! Tunggu setelah kamu nggak lagi dekat sama dia, dia bisa berubah seratus delapan puluh derajat. Bukan sesuatu yang bagus, tapi malah menjadi mimpi buruk. Sama seperti apa yang dikatakan oleh 47,1% X-aholic, yang ternyata punya musuh dalam selimut. Kejadian musuh dalam selimut ternyata pernah dialami sama X-aholic yang satu ini, Sylvia Septiani Rizky , siswi SMK N 2 Kota Jambi. “Musuh dalam selimut adalah orang yang membahayakan. Aku punya orang kayak gitu. Padahal kita udah deket banget, tapi sifatnya yang seperti itu ngebuat kita nggak teguran lagi,” ceritanya kepada Xpresi.
Itu sebabnya guys, kamu perlu juga milih-milih dalam berteman. Bukan berarti sombong lho, karena kamu memilih bukan karena ras, agama, atau kasta, melainkan karena etika. Apakah bener dia teman yang baik atau nggak. Inget, pasang mata, telinga, dan jangan lengah untuk menghadapi orang yang seperti ini. Menurut 11,8% X-aholic nih ya, musuh dalam selimut adalah orang yang nggak punya kerjaan. Bagi 17,6% X-aholic lainnya, menganggap cuma bisa lihat kejelekan orang. Dan 70,6% X-aholic selebihnya, sepakat kalau musuh dalam selimut adalah orang yang baik di luar aja, alias fake.
Apa sih yang kamu rasain kalau ternyata punya musuh dalam selimut? Bagi yang punya musuh dalam selimut, berasa kalau ke mana-mana ada yang jahatin, itu kata 43,7% X-aholic.Dan 50% X-aholic lainnya, merasa sedih banget dong, apalagi musuh dalam selimut itu teman sendiri yang udah dekat banget. Nah, menurut Richard Erickso, siswa SMA Negeri 8 Kota Jambi, lebih baik nggak usah ambil pusing orang yang kayak gitu. Dan selebihnya, 6,25% X-aholic merasa insecure.
Beruntung, yang merasa punya musuh dalam selimut cuma sebanyak 47,1% X-aholic, tapi bagi 52,9% X-aholic lainnya, merasa nggak punya tuh musuh dalam selimut.
Guys, musuh dalam selimut itu kadang nggak terdeteksi lho. Kadang, mereka sangat dekat, bahkan ada yang dilingkungan sendiri. Bagi Novita Veronica, siswi SMA 2 Mei Kota Jambi, musuh dalam selimut itu biasanya orang yang suka nikam dari belakang. “Kalau seandainya terjadi sama sahabat yang udah lama banget, tiba-tiba dia jadi musuh dalam selimut, bakalan nggak tahu harus bereaksi apa, dijauhin atau dideimin,” tuturnya kepada Xpresi.
Kalau udah ketemu sama tipe yang seperti ini, 35,3% X-aholic lebih milih buat diemin aja. Percuma toh menggubris orang yang seperti ini. Dan 17,6% X-aholic lebih milih buat ngejauhin. Dan 47,1% X-aholic lainnya, bakal kasih nasihat supaya nggak gitu lagi. Nah, menurut X-aholic yang satu ini, Ika Putri Agus Linda, mahasiswi UNJA, mengganggap si musuh dalam selimut itu jahat banget. “Kalau aku punya musuh dalam selimut, aku mending diam aja. Biar yang maha kuasa yang membalasnya,” katanya sambil marah-marah sendiri.
Menurut Xpresi sih ya, kalau kamu udah berhadapan dengan musuh dalam selimut, lebih baik kamu simpen aja rahasia kamu sendiri. Kamu juga bisa cari teman yang lain, yang lebih baik. Teman yang kamu punya kan nggak cuma satu guys. Kalau seandainya, musuh dalam selimut bikin kamu keki, mending jangan terpancing emosi deh. Tahan! Tahan! Kamu bisa putar lagu Selena Gomez “who says”, mungkin bisa bikin mood kamu balik lagi. You made me insecure. Told me I wasn’t good enough. But who are you to judge? (sumber: xpresi jambi ekspres)