SETIAP orang berhak untuk sukses. Begitupun Eko Didik Nurmayanto, lelaki yang sebelumnya merupakan seorang sales koperasi, berhasil bertransformasi menjadi seorang lelaki yang sukses di usia muda berkat kegigihannya mempelajari ilmu hipnotis.
TELEVISI sering menampilkan tayangan hipnotis sebagai hiburan. Menurut Eko Didik Nurmayanto, hal tersebut malah membuat stigma hipnotis di masyarakat menjadi cenderung negative.
Padahal, hipnotis sendiri memiliki banyak manfaat, terutama dapat menyembuhkan penyakit psikologis maupun psikosomatis.
Hal tersebut menjadi salah satu daya tariknya untuk menyelami dunia hypnotis. Ketika ditemui harian ini Selasa (1/4), lelaki yang akrab disapa Eko Ganstein yang merupakan terapis hipnotis ini menceritakan tentang awal mula ia terjun di mempelajari hipnotis. Sebelumnya ia bekerja sebagai seorang pegawai di sebuah koperasi.
Terinspirasi oleh tayangan televisi yang kerap menampilan sulap, tepatnya ditahun 2008 ia kemudian penasaran dan mepelajari tekhnik sulap secara ortodidak.
“Awalnya saya beli alat-alat sulap dan belajar ortodidak dan mulai memperkenalkannya ke masyarakat,” ujarnya.
--batas--
Tak lama kemudian, ia lantas mendapat tawaran untuk tampil di tv local dan beberapa ajang hiburan yang diselenggarakan. Namanya sudah mulai dikenal saat itu. Tak ingin berhenti disitu, lalu ia pun mencoba untuk mempelajari hypnotis. Tekhnik yang kerap digunakan untuk mengobati penyakit psikologis ataupun psikomatis seperti trauma, phobia, dan lain sebagainya.
“Ini lebih memberikan manfaat sehingga saya fokus untuk mpelajari ilmu ini,” tuturnya.
Kini, lelaki yang memiliki praktek terapi yang beralamat di jalan Abdul Muiz Lorong Kelapa nomor 32 Lingkar Selatan ini telah cukup dikenal oleh masyarakat. Untuk konsumennya, ia sudah sering memberikan terapi mulai dari masyarakat biasa hingga kalangan pejabat. Tak hanya memberikan terapi di Jambi, namun ia juga sering memberikan terapi di luar kota seperti Jakarta, Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya.
Tak hanya itu, selama 2 tahun terakhir ia memberikan pelatihan hypnotis kepada komunitas buruh migran Indonesia yang ada di Hongkong. Ini merupakan bentuk kepedulian sosialnya terhadap para pekerja diluar negeri.
“Ssaya bekerja sama dengan beberapa teman yang ada disana untuk memberikan pelatihan kepada mereka yang saya lakukan setahun sekali,” tutupnya. (*)
Sumber : YUNITA SARI. S, Jambi Ekspres