iklan
Kebakaran yang melanda ruang farmasi atau gudang obat-obatan  di RSUD Raden Mattaher menimbulkan kerugian mencapai miliaran rupiah. Setidaknya, Rp 7,3 M ditaksir menjadi kerugian dalam bencana kebakaran kali ini.

Direktur Utama RSUD Raden Mattaher, Ali Imron mengatakan, kerugian itu diantaranya Rp 1,7 Miliar (M) untuk bahan non medic dan Rp 5,6 M untuk bahan medic seperti obat-obatan, cairan infus dan sejenisnya. “Kerugiannya ditaksir mencapai Rp 7,3 Miliar,” kata Ali Imron, Kamis (3/4).

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi juga melakukan sidak ke lokasi itu. Ketua Komisi IV, Bambang Bayu Suseno (BBS), Wakil Ketua Komisi IV, Harbeng Masni dan Sekretaris Komisi IV, Nur Tri Kadarini meninjau lokasi kebakaran tersebut.

BBS, kepada sejumlah wartawan mengatakan, penyebab ke bakaran hingga saat ini memang belum diketahui. “Yang jelas stok obat dan peralatan medis untuk menjaga pelayanan masyarakat harus dipastikan supaya pelayanan tak terganggu baik ketersediaan obat maupun peralatan medis yang tersimpan dan terbakar,” ujarnya.

“Lalu kami berharap jika kekurangan obat akibat ini, RS segera koordinasi agar tidak terputusnya pelayanan kepada pasien RS. Lalu kami mendukung untuk persiapan perencanaan dan diharapkan untuk gedung gudang ini perlu yang lebih bagus dan banyak alat medis yang rentan,” tambahnya.

Dia menegaskan, dalam penyediaan obat yang hangus terbakar, jika dimungkinkan bisa menggunakan dana BLUD. “Kalau ada dana BLUD untuk mengantisipasi agar jangan sampai ada obat yang putus sehingga kami memastikan itu. Jadi pelayanan jangan sampai terganggu. Alokasikan anggaran BLUD untuk pengadaan obat bisa dilakukan,” tegasnya.  

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images