iklan Kepala BPS Provinsi Jambi Yos Rusdiansyah
Kepala BPS Provinsi Jambi Yos Rusdiansyah
Inflasi Maret 2014 menunjukkan bahwa tren penurunan inflasi masih berlanjut. Pada Maret 2014, inflasi tercatat 0,08% (mtm) atau 7,32% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi pada dua bulan sebelumnya, yakni 1,07% (mtm) atau 8,22 % (yoy) pada Januari 2014 dan 0,26% (mtm) atau 7,75% (yoy) pada Februari 2014.

Tren penurunan tekanan inflasi juga terlihat dari inflasi Maret 2014 yang lebih rendah dari rata-rata historisnya selama 6 tahun terakhir yang sebesar 0,24% (mtm). Inflasi  yang menurun pada Maret 2014, masih dipengaruhi terkendalinya nilai tukar rupiah, sehingga mengakibatkan inflasi inti tetap terjaga yakni 0,21% (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi inti pada bulan Januari dan Februari 2014.

Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Provinsi Jambi, inflasi yang terjadi di bulan Maret lebih besar disumbang oleh kelompok angkutan udara sebesar 0,53 persen, karena adanya surcharge tarif angkutan udara yang mulai berlaku pada 26 Februari 2014, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,76 persen.  

Sementara untuk kelompok  volatile food yang kerap menjadi penyumbang angka inflasi di bulan-bulan sebelumnya, malah cenderung tidak menyumbang angka yang besar untuk inflasi di bulan ini akibat koreksi harga pada komoditas aneka sayur, cabe merah, telur dan daging ayam ras.
--batas--
“Imbas dari kenaikan harga tiket pesawat sulit ditekan akibat penentuan harga tersebut sudah ditentukan secara nasional,” ujar Yos Rusdiansyah, selasa (1/4).
Sementara itu, Bank Indonesia Provinsi Jambi melalui kepala unit komunikasi dan koordinasi kebijakan, Ihsan W. Prabawa menilai, inflasi sampai Maret 2014 masih positif bagi pencapaian sasaran inflasi 4,5±1% pada 2014 dan 4,0±1% pada 2015.

Namun demikian, Bank Indonesia tetap mencermati berbagai risiko, seperti potensi meningkatnya harga pangan akibat mulai masuknya musim kemarau di beberapa daerah dan adanya indikasi kemungkinan terjadinya El Nino dengan intensitas lemah di bulan Agustus 2014.

“Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah sehingga tetap dapat mengendalikan inflasi sesuai sasarannya,” tandasnya.


sumber: Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images