SAROLANGUN, Penderita penyakit TBC di Kabupaten Sarolangun meningkat 0,07 persen di tahun 2013. Jumlah ini dari total 2012 yang hanya menyerang 313 orang menjadi 320 penderita.
“Ada peningkatan, tapi tidak terlalu signifikan. 2012 jumlah penderita TBC sekitar 313 orang, di 2013 meningkat 0,07 persen menjadi 320 penderita. Rata-rata usia produktif,” kata Kadis Kesehatan Sarolangun, Adnan melalui Kasi Pemberantasan Penyakit, Mostang.
Ia menyebut, presentase TBC bila disadingkan dengan jumlah penduduk Sarolangun kurang lebih 258 ribu jiwa, maka penderitanya tidak sampai satu persen. “Seharusnya banyak kita temukan, maka semakin bagus. Kita tahu bahwa terserang TBC, berarti kita tangani intensif. Namun untuk data 2014 secara keseluruhan, laporan per triwulan belum diterima,” katanya.
Menurutnya, relevansi penyakit TBC menular karena prilaku hidup tidak dijalankan dengan baik, ditambah lingkungan sekitar lembab dan kotor. Udara yang dihirup pun tercemar bakteri Mikobakterium Tuberkulosa, yang dilepaskan penderita TBC saat batuk.
Selain itu katanya, adanya pengaruh mobilisasi penduduk, ventilasi di rumah-rumah tidak sesuai kesehatan. “Rumah padat hunian bisa menimbulkan TBC, jadinya udara yang dihirup disitu-situ saja. Pola makan tak dijaga faktor TBC,” katanya.
Untuk itu katanya, walau korban kritis tidak ada. Namun upaya prefentif dilakukan dengan memasifkan pemeriksaan dan sosialisasi ke masyarakat. “Terhadap penderita TBC kita berikan obat gratis. Kita terus lakukan penyuluhan,” ujarnya.
sumber:Jambi Ekspres