iklan
Transmisi kelistrikan Sumatera akan ditingkatkan menjadi 500 Kilo Volt (Kv). Hal ini diketahui setelah adanya rapat rencana pengembangan transmisi 500 Kv yang digelar di Medan, Senin lalu dan dihadiri Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan dan merupakan inisiatif dari Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (Kemenneg BUMN) Republik Indonesia. Dalam paparannya, Dahlan Iskan menjelaskan, alasan pengembangan sistem ketenagalistrikan Sumatera, yang diistilahkannya sebagai jalan tol listrik Sumatera, karena melihat perkembangan Sumatera yang cukup pesat.

Hal ini tentunya membutuhkan listrik yang jauh lebih besar lagi, sementara suplai listrik masih kurang. Dinyatakannya, 15 tahun lalu, pengembangan ketenagalistrikan Sumatera ini direncanakan di sisi barat karena waktu itu ekonomi Sumatera di bagian barat yang lebih berkembang.

Namun saat ini, sisi timur maju pesat dan kedepan perkembangan ekonomi di sisi timur tidak tertahan lagi. Diterangkan Gubernur, kementrian BUMN sudah melakukan pembahasan untuk pembangunan transmisi sistem kelistrikan Sumatera, dengan pendanaan dari BUMN dan bank-bank BUMN.

“Kalau semua dibangun PLN, terus terang PLN tidak mampu dan kalau harus menunggu PLN mampu membangun ini, mungkin 50 tahun lagi PLN baru bisa membangunnya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, menteri BUMN, Dahlan Islan menjelaskan, direncanakan dibangun transmisi sistem kelistrikan Sumatera sepanjang 1. 200 Km, dibagi dalam 12 paket. Masing-masing paket sudah dibagi BUMN yang akan membangunnya, dengan energi utama batubara yang ada di Sumatera Selatan, didukung batubara di Jambi dan di Riau.
--batas--
Semua potensi listrik yang ada di Sumatera dan dialirkan dalam sistem yang terkoneksi atau terhubung se Sumatera. Dan, studi kelayakan pembangunan transmisi sistem ketenagalistrikan Sumatera ini akan dilakukan selama tiga bulan.

Dahlan Iskan juga mengatakan bahwa dengan adanya pengembangan transmisi sistem ketenagalistrikan Sumatera yang direncanakan dibangun pada tahun 2015 sampai 2020, ditargetkan akan menghasilkan 10.000 MW. Jauh melebihi daya listrik yang ada di Sumatera saat ini, yaitu 5.000 MW.

Paket dalam Provinsi Jambi adalah dari Aur Duri sampai perbatasan Riau. Menanggapi hal itu, Gubernur Jambi, H.Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, dirinya sangat mendukung rencana itu. “Ide ini bagus sekali, kalau dilihat dari beban tugas yang diberikan kepada kami, izin, amdal, termasuk pengadaan tanah untuk tapak, saya pikir dari pihak Pemerintah Daerah mungkin tidak masalah,” katanya.

“Kalau di Jambi, nanti yang paling banyak itu mungkin melewati lahan PTPN VI, dan andai kata memang dimungkinkan untuk dibelok-belok, saya pikir kita bisa mengelak, andai kata ada hubungannya dengan Dinas Kehutanan/Kementerian Kehutanan,” ungkapnya.

Gubernur menyatakan, jumlah desa di Provinsi Jambi 1.471, yang belum dialiri listrik 158 desa, jadi rasio elektrifikasi 73,05%. Potensi Jambi cukup besar, punya batubara, minyak, gas, mikro hidro, panas bumi (geothermal), tetapi memang sekarang masih dalam proses.

“Oleh sebab itu, kami mohon dukungan. Kalau tadi dikatakan, di Jambi akan dikembangkan 900 MW sampai tahun 2020, sebenarnya dimungkinkan untuk bisa lebih besar dari itu,” ujar gubernur.

“Selain itu, dimungkinkan kami menambah jalur, jalur dari Aur Duri ke Ujung Jabung, lokasi rencana pengembangan pelabuhan samudera. Yang kedepan, insyaallah, target dari Kementerian Perhubungan, pada tahun 2020 akan menjadi pelabuhan samudera dalam rencana induk pengembangan pelabuhan oleh Kementerian Perhubungan,” terangnya.

“Itu jalannnya dari Aur Duri sampai Ujung Jabung akan dijadikan kawasan industri. Sudah kita siapkan tanah sekitar lima ribu Ha, sekarang yang sudah dibebaskan hampir 200 Ha untuk pelabuhan dan tahun ini mulai dipancangkan. Saya pikir, kedepan akan membutuhkan listrik yang cukup banyak,” sebutnya.

Sementara itu, kepada wartawan dia menerangkan, renacna ini sangat positif. “Ini positif sekali, selama ini dibangun lintas barat, sekarang lintas timur, sebab melihat potensi ekonomi yang akan berkembang kedepan adalah lintas timur di Sumatera, dan di Jambi kebagian sekitar 180 Km,” tandasnya.



Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images