iklan TERBENGKALAI: Salah satu aset Pemda yang saat ini terbengkalai. Meski 
tak lagi bisa dimanfaatkan, sampai  sekarang aset-aset seperti ini masih
terdaftar sebagai aset Pemda
TERBENGKALAI: Salah satu aset Pemda yang saat ini terbengkalai. Meski tak lagi bisa dimanfaatkan, sampai  sekarang aset-aset seperti ini masih terdaftar sebagai aset Pemda
KUALATUNGKAL ,  Banyak aset Pemda Tanjab Barat yang sudah tak produktif lagi saat ini namun masih saja masuk dalam neraca aset Pemda. Diantaranya beberapa aset daerah berupa Mobil dinas (mobnas) di Tanjab Barat yang terbengkalai.

Hal tersebut membuat Sekda Tanjab Barat, Muklis kesal. Muklis meminta bagian Aset Setda Tanjabbar untuk lebih selektif dan serius menangani Mobnas yang terbengkalai. Dikatakannya, bagian aset harus lebih  selektif untu mendata aset yang dimiliki Pemkab Tanjabbar.

“Saya perintahkan Untuk bagian Aset untuk lebih selektif dan cermat mendata kembali aset-aset yang luput dari pantauan Pemkab,” tegas Muklis.

Selain Mobnas yang terbengkalai, aset-aset lainya yang dirasa sudah tidak lagi menghasilkan Aspek ekonomis, maka sebaiknya segera didata dan dilakukan penghapusan. “Jika mobnas secara teknis sudah tidak menguntungkan lagi, atau usia aset atau mobnas sudah  tidak layak lagi digunakan dan justru malah mengeluarkan banyak biaya perawatan lebih besar, maka lebih baik  dihapus,” kata Sekda.

Selanjutnya juga, ia meminta kepada bagian Aset untuk melacak keberadaan mobnas yang tak terdeteksi selama ini. Sekda juga mengaku sangat kecewa dengan keberadaan mobnas yang terkesan dibiarkan begitu saja. Padahal setiap tahunnya pemkab selalu mengeluarkan biaya operasional dan biaya perawatan Mobnas.

“Bagian Aset harus Melacak keberadaan aset-aset yang tidak terurus. Sejauh ini Saya sudah memberi  teguran masalah aset dan tahun ini Pemkab sudah membentuk tim untuk mengevaluasi layak atau tidaknya aset mobnas untuk dioperasikan atau dihapus saja,” katanya lagi.

Lebih lanjut sekda menjeaskan, setiap dinas standarnya ada  3 monas. Peruntukannya 1 untuk kepala dinas, kemudian serketaris dan yang satu untuk mobil operasional kantor. “Saya akui sulit untuk melacak semua aset yang ada di Tanjabbarat, namun kita terus berusaha untuk memecahkan masalah ini, dengan membentuk tim diharapkan dapat terpecahkan,” katanya.

“Sejujurnya, saya juga jengkel jika kendaraan plat merah digunakan anak-anak. apalagi untuk kebut-kebutan. Mulai sekarang saya akan bentuk perjanjian bagi yang menggunakan kendaraan dinas Baik Mobil ataupun Motor, yang bersangkutan harus melakukan  pemeliharaan kendaran tersebut, mengikuti prosedur,” tandasnya.




Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images