iklan DEKAT DENGAN WARGA BINAAN: Eka Apreliya Masdayanti sudah  10 tahun menjadi Petugas Pengamanan Blok Wanita LP Kelas II A Jambi
DEKAT DENGAN WARGA BINAAN: Eka Apreliya Masdayanti sudah  10 tahun menjadi Petugas Pengamanan Blok Wanita LP Kelas II A Jambi
BANYAK yang memandang warga binaan atau Napi memiliki latar belakang yang tidak baik, atau pernah melakukan tindak kejahatan. Namun lain dengan Eka Apreliya Masdayanti. Ia malah memandang warga binaan sebagai teman dan keluarga, bagaimana kesehariannya di Lapas?

Sepuluh tahun sudah Eka Apriliya Masdayanti  menjadi petugas pengamanan KPLP Khusu Blok Warga Binaan Perempuan kelas II A Jambi, tak menjadi persoalan baginya.

Menganggap warga binaan atau tahan perempuan sebagai teman bahkan sebagai keluarga, menjadi kunci lamanya Ia bertahan menjadi petugas pengamanan warga binaan tersebut.

‘‘Memang di luar munkin perilaku mereka lain, bisa jadi tak teratur atau bandel, tapi kalau disini kalau disuruh itu, mereka nurut tak ada yang membandel. Bahkan mereka bisa menjadi teman dan juga keluarga saat kita di LP,’‘ ungkap Eka yang ditemui sedang tidak menggunakan baju dinas.

Bahkan dari berbagai faktor kejahatan yang dilakukan oleh warga binaan seperti menggunakan narkoba, pergaulan bebas dan tindakan kriminal lainnya yang menjadikan buruknya pandangan masyarkat terhadap warga binaan, tidak dilihatnya, menurutnya semua warga binaan memiliki hati yang baik.

‘‘Pada dasarnya mereka baik, hanya saja kurang terarah,’‘ katanya.

10 tahun menjadi petugas pengamanan tentunya berbagai pengalaman bahkan suka duka yaang dirasakannya,  suka dukanya menjadi petugas pengamanan, yakni pada waktu membimbing warga dengan baik, dari perilaku warg binaan diluar yang bebas sampai di LP sehingga menjadi tertata.

‘‘Kalau dukanya, kadang dikasih tau mereka ngeyel atau membantah, itu yang susahnya karena mereka banyak berlatar belakang yang memang keras, tapi pada dasarnya mereka baik,’‘ terangnya.

Ditanyakan apakah selama 10 tahun dirinya pernah adu fisik dengan warga binaan, Ia mengatakan, hal tersebut taak pernah dialaminya, menurutnya jarang ada warga binaan yang kelakuannya malah semakin buruk saat berada di LP.

‘‘Kalau adu fisik mungkin karena melerai adanya adu fisik antara dia, misalkan mereka merebut air, karena tak mau berbagi. Kalau selain itu tidak pernah,’‘ ucapnya.

Penulis : JUNIADI, Jambi Ekspres

Berita Terkait