iklan
Warga di Prov Jambi, terutama yang tinggal di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota, mesti hati-hati terhadap tukang servis elektronik amatiran yang diduga banyak berkeliaran. Sebab, alih-alih memperbaiki barang rusak menjadi bagus, pelaku justru minta biaya cukup mahal.

Beberapa warga menuturkan, tukang servis elektronik amatiran ini biasanya datang langsung ke rumah-rumah warga menawarkan jasa servis barang elektronik dan peralatan rumah tangga yang rusak. Ada yang berkeliling hanya mengendarai sepeda motor, namun ada pula yang datang dengan mobil, lengkap dengan merek dan No HP di dinding mobilnya.

Modus penipuan biasanya terjadi saat pelaku memperbaiki TV, kulkas, atau mesin cuci. Perbaikan memang sering dilakukan langsung di rumah warga pemilik barang. Namun, TV yang sebenarnya tidak begitu parah rusaknya, bisa-bisa disebut rusak parah dan perlu biaya mahal. Mirisnya lagi, TV yang sebenarnya bisa diperbaiki, malah disebut sudah tak bisa diperbaiki lagi dan harus ganti mesin.

"Dulu TV saya merek Panasonic rusak. Kata tukang servis, sudah tak bisa diperbaiki lagi dan harus ganti mesin dengan mesin TV China kalau mau hidup. Sebab, alat pengatur programnya rusak. Alat itu tidak dijual di pasaran, tapi harus dipesan langsung ke Jakarta. Sedangkan, harga mesin TV keluaran China Rp 450.000. Tapi, setelah diperbaiki oleh kenalan saya, ternyata bisa bagus. Hanya dua alat kecil yang diganti dengan biaya cuma Rp 50.000", kata Mang Ujang, warga Val 10, Kota Jambi.

Lain lagi yang dialami Pak Firdaus, warga Pematang Gajah, Kec Jambi Luar Kota, Kab Muarojambi. Bagian pengering pada mesin cucinya rusak, karena dinamonya korslet terkena rembesan air. Dia pun menghubungi No HP salah seorang tukang servis. Setelah dibuka dan diperiksa, tukang servis itu mengatakan dinamo dan karet bak pengeringnya harus diganti.

"Mesin cuci saya dibawa tukang servis itu ke bengkelnya dengan mobil pikap untuk diperbaiki. Dua hari baru selesai. Saya tes memang sudah bagus. Saya lalu dimintai biaya Rp 700.000. Tapi, beberapa buan kemudian bocor lagi. Setelah saya buka dan periksa, ternyata dinamonya diganti dengan yang bekas dan kebocoran pada karet hanya disempal dengan lem", tutur Pak Firdaus.

Untuk itu, dia mewanti-wanti agar warga Jambi lainnya berhati-hati saat akan memperbaiki barang elektronik dan peralatan rumah tangga. Jangan sampai dikelabuhi oleh tukang servis amatiran yang hanya bermaksud mengeruk untung besar.(*)


Redaktur : Joni Yanto.

Berita Terkait



add images