SEBAGAI Kepala Cabang Sepeda Motor Nozomi Jambi, Sugeng Budi Hartono atau yang lebih akrab disapa Sugeng, punya prinsip dalam memasarkan produknya, yaitu kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
Ini karena tidak semua pelanggan merasa puas setelah membeli kendaraan. Hal ini disebabkan oleh ketersedian layanan purna jual dan penjualan. Untuk itu, perlu seni dalam menjual produk-produk otomotif yang dipasarkannya.
Sugeng menceritakan, ia telah lebih dari 30 tahun berkecimpung dalam penjualan produk kendaraan bermotor. Mulai dari kendaraan roda dua sampai dengan kendaraan roda 3.
Dan khusus untuk penjualan kendaraan roda 3 baru ditekuninya sejak tahun 2008 lalu, saat itu awalnya kendaraan roda 3 jenis Montrada.
Barulah setelah keluar produk Jialing, dirinya juga menjadi distributonya dan hingga akhirnya Nozomi yang saat ini sedang merajai penjualan roda 3 di Jambi. "Kalau menjadi distributor roda 3, saya sudah 3 kali pindah, masing-masing brand punya keunggulan masing-masing," sebutnya.
Menjadi distributor sepeda motor Nozomi telah ditekuninya sejak 3 tahun yang lalu. Hingga saat ini, dirinya telah menyediakan delaer resmi dan bengkel resmi Nozomi.
--batas--
Ia mengaku, menjadi distributor tunggal tidak banyak beban dari pihak lain, karena menjalani pekerjaan sesuai porsi masing-masing, dan keuntungan juga untuk masing-masing dealer walapun ada target yang harus dipenuhi dari pusat penyedia.
Namun pada intinya, bagaimana kendaraan yang dimiliki bisa terjual dalam jumlah yang banyak.
Saat ini, Nozomi Jambi memiliki 7 karyawan yang selalu bergerak mencari pelanggan dan menyediakan layanan after sales.
Ia mengangga seluruh karyawan seperti keluarga sendiri. Karena dengan begitu kinerja mereka sangat dihargai, sehingga usaha mereka untuk medapatkan hasil juga lebih keras. "Kalau diberlakukan sistem kekeluargaan, mereka akan merasa memiliki perusahaan, apabila penjualan tidak bergerak, mereka juga akan terkena dampaknya dan rugi bersama," imbuhnya.
Dalam hal penjualan, sebut Sugeng, ketersedian kendaraan Nozomi Jambi selalu ready stok, sehingga penjualan unit langsung tersedia.
"Sebenarnya kita punya gudang di Mendalo, memang lebih besar disana. Tapi, karena kita sudah lama tinggal disini, maka lebih memilih bertahan disini," tandasnya.
Sumber : Jambi Ekspres