iklan KOLEKTOR BATU: A Marzuki, salah satu staf humas di Setda Kabupaten Muaro Jambi yang sudah mengkoleksi ratusan batu akik.
KOLEKTOR BATU: A Marzuki, salah satu staf humas di Setda Kabupaten Muaro Jambi yang sudah mengkoleksi ratusan batu akik.
Sebuah cincin dengan berhias Batu Akik lazimnya memang menjadi perhiasan seorang lelaki. Namun kebanyakan pria memakai batu akik hanya 1 atau 2 buah dijarinya. Namun beda dengan Marzuki, salah satu kolektor batu akik.

PRIA yang memiliki nama A. Marzuki atau biasa disapa Eki, tampak nyentrik dengan tampiplannya. Di 10 jarinya, teradapat 10 cincin lengkap dengan hiasan batu akik yang melingkarinya.

Bagi orang yang berada di luar lingkup Kabupaten Muarojambi mungkin merasa aneh dengan penampilan pria paruh baya ini. batu akik yang dikenakannya ada berbagai jenis dan berbagai warna.

Namun bagi kalangan PNS di lingkup Kabupaten Muarojambi, Eki bukanlah orang asing lagi. Ia terkenal sebagai kolektor batu akik dan selalu memakainya saat turun ke lapangan. Apalagi ia merupakan staf Kasubbag Humas Setda Muarojambi yang kerapkali turun ke tengah masyarakat bersama pejabat teras Muarojambi.

Eki menuturkan, ia sangat gemar mengoleksi batu akik sejak umur belasan tahun. “Sudah sejak remaja saya mengoleksi batu akik, saya sangat senang dengan batu ini karena memiliki berbagai warna, jenis bentuk dan berbagai unsur Magis yang ada dalam batu-batu tersebut,”ujar Pria kelahiran 3 Juli 1978 ini.

Lebih lanjut, Eki menuturkan, hingga kini ia memiliki sekitar 400 koleksi batu akik. Harga dari setiap batu yang ia punya juga beragam. Bahkan, ada yang tidak ternilai harganya dan tidak untuk dijual.

“Hargo batu yang paling mahal yang saya miliki ialah sekitar 4 juta yaitu jenis Kalimaya. Namun ada batu unik yang tidak akan saya jual yaitu sebuah batu Kapas yang bila ditusuk atau dipukul tidak akan rusak dan akan kembali ke bentuk semula,” katanya memaerkan.

Untuk mendapatkan batu-batu ini, Eki juga harus merogoh kocek cukup dalam. Dimana ia harus pergi ke berbagai daerah seperti Lombok, Medan, Padang, Jogja, Palembang dan kota-kota lainnya sekedar untuk menambah koleksi yang ia miliki tersebut.

“Yo kalau mencari lah ke mano-mano, namonyo jugo Hobi jadi materi jadi yang nomor sekian,”jawab pria yang beralamat di Senegti ini.

Batu yang dimilikinya juga tak dipungkiri memiliki berbagai unsur magis yang untuk mendapatkannya juga melalui hal-hal yang diluar logika. “Lumayan banyak batu yang saya dapat dari ‘tarikan’. Beberapo ado juga yang sudah berisi (ilmu ghaib, red). Itu tetap saya simpan dan saya pakai sesuai kondisi,” akunya. (*)




penulis : ELAN REINWARDT, Jambi Ekspres

Berita Terkait