Selama tahun 2013 ini, ada puluhan orang yang tewas di jalan. Penyebabnya, dikarenakan faktor kelalaian dan juga fasilitas jalan dalam kota Jambi. Selain korban jiwa, ada juga yang mengalami luka ringan dan berat.
‘’Untuk korban yang tewas sebanyak 10 orang. Sedangkan korban yang luka ringan sebanyak 40 orang. Lalu sebelas orang luka berat,’’ ungkap Kasat Lantas Polresta Jambi Kompol Agus Suryono melalui kanit Laka AKP Waras Sundari saat dikonfirmasi.
Dirinya mengatakan, kerugian materi juga mencapai puluhan juta rupiah. Mereka yang menjadi korban kecelakaan tidak saja orang dewasa, namun ada juga yang masih anak-anak atau balita.
Dari data pihak Kepolisian, korban yang berumur 5 sampai dengan 15 tahun sebanyak 7 orang. Korban dari umur 16 sampai dengan 25 tahun sebanyak 37 orang, umur 26 sampai dengan 30 tahun sebanyak 11 orang. Lalu, umur 31 sampai dengan 40 tahun sebanyak 14 orang. Serta umur 41 sampai 50 tahun 16 orang, umur 51 sampai dengan 60 tahun 4 orang.
“ Umur diatas 60 tahun 1 orang,” beber Waras lagi.
Lebih lanjut Waras mengatakan, kecelakaan terjadi akibat para pelaku tidak mematuhi rambu – rambu lalu lintas. Selain itu, juga dikarenakan tidak menyalakan lampu sein dan lampu malam.
‘’Juga mereka tidak berkonsentrasi pada saat mengemudi,” katanya.
Selain akibat kelalaian manusia, beberapa fasilitas jalan raya di Kota Jambi juga dinilai kurang layak. Pantauan Koran ini, di beberapa titik persimpangan, masih ada yang tidak memiliki lampu merah. Misalnya di pertigaan Simpang Rimbo, Kel Kenali Besar, Kec. Kota Baru. Lampu lalu lintas yang rusak telah 2 bulan lamanya. Hal ini menjadi penyebab macet. Apalagi jalan tersebut merupakan jalan utama yang sering dilewati kendaraan Batubara.
Muhammad Aji Alfarizi (15), siswa kelas 1 SMA Alfalah, menjadi korban kecelakaan di Simpang Rimbo arah ke Mendalo, tepatnya depan kantor Perum Damri. Keningnya terkelupas dilindas mobil tangki pertamina nomor polisi BH 8123 ME sekitar pukul 17.30 Wib, Jumat (22/2).
Di ruas jalan Patimura, tepatnya di jembatan dekat Hotel Royal Garden, kondisi jalan masih sangat memprihatinkan. Pasca pembangunan Jembatan baru, kondisi jalan bergelombang dan berdebu karena belum diaspal. Trafict light, Simpang Mayang juga sempat mati selama dua hari pada (11/3) lalu. Padahal, simpang tersebut cukup padat kendaraan.
Kota Jambi saat ini berbeda dengan lima tahun lalu. Saat ini, Kota Jambi sudah menjadi kota macet.
Beberapa titik kemacetan di Kota Jambi, yakni di Jalan Arif Rahman Hakim tepatnya di depan SMA 5 dan di Simpang Lorong Karya, Jalan Kapten A Thalib (SMP 7). Kampus Al-Azhar di Jalan Amir Hazmah, Jalan Pattimura depan Jamtos, Jalan Arif Rahman Hakim, Sipin serta di depan Ramayana Jalan Sultan Taha.
Kemudian daerah Pasar Hongkong. Kemacetan terjadi pada pagi dan siang. Karena banykanya kegiatan perbangkan. Untuk daerah Simpang IV Sipin, atau Jalan Kolonel Ambunjani, kemacetan terjadi pada sore dan malam hari. Disana, masih banyaknya PKL yang masih berjualan di trotoar. Sehingga, pengendara memarkirkan kendaraan di badan jalan. Titik-titik itu terdapat di lokasi sekolah, mall dan pasar.
Sejauh ini, pihak kepolisian akan terus berusaha menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Khususnya jajaran Satuan Lantas akan terus bersosialisasi kepada masyarakat untuk patuh terhadap aturan lalu lintas.
“Kita akan menggelar sosialisasi tersebut ke sekolah-sekolah, dan komunitas-komunitas motor,” paparnya.
“Kita juga melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk membenahi kondisi ini,”tukas Waras. (sumber: jambi ekspres)
‘’Untuk korban yang tewas sebanyak 10 orang. Sedangkan korban yang luka ringan sebanyak 40 orang. Lalu sebelas orang luka berat,’’ ungkap Kasat Lantas Polresta Jambi Kompol Agus Suryono melalui kanit Laka AKP Waras Sundari saat dikonfirmasi.
Dirinya mengatakan, kerugian materi juga mencapai puluhan juta rupiah. Mereka yang menjadi korban kecelakaan tidak saja orang dewasa, namun ada juga yang masih anak-anak atau balita.
Dari data pihak Kepolisian, korban yang berumur 5 sampai dengan 15 tahun sebanyak 7 orang. Korban dari umur 16 sampai dengan 25 tahun sebanyak 37 orang, umur 26 sampai dengan 30 tahun sebanyak 11 orang. Lalu, umur 31 sampai dengan 40 tahun sebanyak 14 orang. Serta umur 41 sampai 50 tahun 16 orang, umur 51 sampai dengan 60 tahun 4 orang.
“ Umur diatas 60 tahun 1 orang,” beber Waras lagi.
Lebih lanjut Waras mengatakan, kecelakaan terjadi akibat para pelaku tidak mematuhi rambu – rambu lalu lintas. Selain itu, juga dikarenakan tidak menyalakan lampu sein dan lampu malam.
‘’Juga mereka tidak berkonsentrasi pada saat mengemudi,” katanya.
Selain akibat kelalaian manusia, beberapa fasilitas jalan raya di Kota Jambi juga dinilai kurang layak. Pantauan Koran ini, di beberapa titik persimpangan, masih ada yang tidak memiliki lampu merah. Misalnya di pertigaan Simpang Rimbo, Kel Kenali Besar, Kec. Kota Baru. Lampu lalu lintas yang rusak telah 2 bulan lamanya. Hal ini menjadi penyebab macet. Apalagi jalan tersebut merupakan jalan utama yang sering dilewati kendaraan Batubara.
Muhammad Aji Alfarizi (15), siswa kelas 1 SMA Alfalah, menjadi korban kecelakaan di Simpang Rimbo arah ke Mendalo, tepatnya depan kantor Perum Damri. Keningnya terkelupas dilindas mobil tangki pertamina nomor polisi BH 8123 ME sekitar pukul 17.30 Wib, Jumat (22/2).
Di ruas jalan Patimura, tepatnya di jembatan dekat Hotel Royal Garden, kondisi jalan masih sangat memprihatinkan. Pasca pembangunan Jembatan baru, kondisi jalan bergelombang dan berdebu karena belum diaspal. Trafict light, Simpang Mayang juga sempat mati selama dua hari pada (11/3) lalu. Padahal, simpang tersebut cukup padat kendaraan.
Kota Jambi saat ini berbeda dengan lima tahun lalu. Saat ini, Kota Jambi sudah menjadi kota macet.
Beberapa titik kemacetan di Kota Jambi, yakni di Jalan Arif Rahman Hakim tepatnya di depan SMA 5 dan di Simpang Lorong Karya, Jalan Kapten A Thalib (SMP 7). Kampus Al-Azhar di Jalan Amir Hazmah, Jalan Pattimura depan Jamtos, Jalan Arif Rahman Hakim, Sipin serta di depan Ramayana Jalan Sultan Taha.
Kemudian daerah Pasar Hongkong. Kemacetan terjadi pada pagi dan siang. Karena banykanya kegiatan perbangkan. Untuk daerah Simpang IV Sipin, atau Jalan Kolonel Ambunjani, kemacetan terjadi pada sore dan malam hari. Disana, masih banyaknya PKL yang masih berjualan di trotoar. Sehingga, pengendara memarkirkan kendaraan di badan jalan. Titik-titik itu terdapat di lokasi sekolah, mall dan pasar.
Sejauh ini, pihak kepolisian akan terus berusaha menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Khususnya jajaran Satuan Lantas akan terus bersosialisasi kepada masyarakat untuk patuh terhadap aturan lalu lintas.
“Kita akan menggelar sosialisasi tersebut ke sekolah-sekolah, dan komunitas-komunitas motor,” paparnya.
“Kita juga melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk membenahi kondisi ini,”tukas Waras. (sumber: jambi ekspres)