iklan
MUARA BUNGO, Angin kencang disertai petir Kamis (17/4) malam ternyata membawa petaka sepasang orang tua dan anaknya di Dusun Pasar Senamat Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo. Dia, Arsad (35) bersama anaknya yang masih berusia 18 bulan tewas disambar petir. Kejadian ini sangat menghebohkan warga setempat. Kejadian naas tersebut terjadi sekira pukul 19.30 WIB.

Usman, salah seorang warga setempat mengatakan, kedua korban naas itu langsung meninggal ditempat usai kejadian. “Kejadian seperti ini jarang. Semua warga kaget mendengar kabar duka ini,” pungkasnya, kepada wartawan.

Dijelaskan Usman, sebelum kejadian memang hari hujan. Karena lampu mati, korban hendak mencari minyak tanah untuk lampu teplok. Saat menyusuri jalan, Arsad menyalakan lampu senter di handphone miliknya sambil menggendong anankya yang masih belia itu. Saat di perjalanan, nasib naas menimpa keduanya. Tiba- tiba petir dengan suara menggelegar menyambar mereka. “Kejadian ini sangat menyedihkan,” pungkasnya.

Warga yang mengetahui adanya kejadian ini langsung menuju TKP untuk menyaksikan kejadian tersebut. “Kasian bang, dia masih bayi lagi,” kata salah seorang warga.

Karena kejadian ini diduga berawal dari Hanpon, warga di sekitar TKP tidak ada yang menggunakan Hanpon pada malam tersebut. Mereka lebih memilih untuk mematikan hanpond mereka. “Lebih baik kita waspada mas,” kata Budi, warga Dususn Pasar Senamat.

Kapolsek Pelepat, IPTU Muhardi, membenarkan adanya kejadian yang menimpat Arsad dan anaknya tersebut. Kata dia, insiden itu terjadi sehabis sholat magrib. "Waktu itu mati lampu, dia mau cari lampu teplok," katanya.

Jumat (18/4) kemarin, keduanya langsung dimakamkan oleh pihak keluarga. "Anggota kita juga langsung turun tadi malam (kemarin malam) untuk mengetahui kejadian tersebut," jelasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images