iklan GARDU INDUK: Gardu Induk yang bakal beroperasi di Tanjabtim.
GARDU INDUK: Gardu Induk yang bakal beroperasi di Tanjabtim.
MUARASABAK, Genap sudah tiga tahun masa kepemimpinan H. Zumi Zola Zulkifli-H. Ambo Tang selaku Bupati dan Wabup di Tanjabtim. Sejak awal kepemimpinan Zumi Zola Zulkifli salah satu program yang dimilikinya adalah menuntaskan permasalahan kekurangan listrik warga.

Ditahun ketiga kepemimpinannya, sekarang telah tampak desa-desa yang teraliri listrik, meski belum keseluruhan Desa. “Apalagi dengan akan adanya Gardu Induk (GI, red). 15 tahun kedepan kita punya kesiapan listrik,” ujar Kadis ESDM Tanjabtim, Yan Rizal.

Menurutnya, perkembangan listrik di Tanjabtim setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan pesat. Apalagi kebutuhan listrik sangat dinanti-nantikan masyarakat. “Kalau kita melihat interkoneksi dahulu yang menggunakan diesel dengan Rasio Elektrifikasi (RE, red) hanya 10-20 persen. Kalau sekarang yang memang menggunakan interkoneksi mulai terangkat menjadi 30-35 persen,” jelasnya.

Dikatakannya, terlihat sudah, sejak tiga tahun terakhir RE di Tanjabtim mengalami peningkatan yang amat tajam. Peningkatan RE ditunjang baik dari APBD Kabupaten, lisdes, PLN dan CSR Petrochina. “PLN pun konsen terhadap masalah kelistrikan di Tanjabtim,” urainya.

Mengantisipasi kekurangan listrik di Tanjabtim, sambung Yan Rizal, PLN telah membuat GI dengan kapasitas 30 MW. Selama ini kebutuhan listrik di Tanjabtim mencapai 15 MW - 20 MW. Tapi dilapangan hanya terpenuhi 10 MW - 12 MW.

Mengantisipasi kekurangan tersebut maka dibuatlah GI. “Diprediksi akhir tahun GI sudah bisa beroperasi dan permasalahan kelistrikan bisa diatasi,” tukasnya.
--batas--
Bahkan menurutnya, dengan beroperasi GI Tanjabtim bisa surplus listrik. Surplus ini bisa mengakses dari Jabung Power 5 MW - 6 MW ke Tanjabar. Dalam 3 tahun terkahir pun Pemkab telah memberikan kwh gratis sebanyak 4000 unit, dan 2015 mendatang akan diberikan lagi 2000 unit bagi masyarakat kurang mampu.

“Untuk selanjutnya akhir tahun 2014. 10 tahun ke depan permasalahan listrik di Tanjabtim sudaj tidak ada masalah. Tidak ada lagi beban puncak,” paparnya.

Sementara mengenai migas, tidak dapat dipungkiri 1/3 APBD Tanjabtim bersumber dari migas, karena memang Tanjabtim adalah daerah penghasil migas. Sebagai daerah penghasil migas, Pemerintah Pusat merencanakan pembangunan kilang proyek Nasional.

“Karena dibangun di Tanjabtim diprioritaskan untuk Tanjabtim. Dengan adanya kilang di Tanjabtim, Harga Eceran Tertinggi (HET, red) biasa bisa ditekan, apalagi kilang minyak bekerjasama dengan BUMD yang kita punya,” terangnya.

Mengenai gas yang dimiliki Tanjabtim, kata Yan Rizal, Pemkab juga telah berupaya melakukan pembangunan PLTG dengan melakukan MoU bersama PetroChina. Pemkab akan kebagian 5 MMSCD atau sekitar 20 MW untuk merealisasikan PLTG.

“Ini juga untuk mengantisipasi jaringan listrik dikemudian hari. Apalagi akan ada pelabuhan Ujung Jabung. Mudah-mudahan dengan adanya PLTG tidak ada lagi krisis listrik, dan tentu saja juga terjadi nilai penghematan hampir 50 persen bila PLTG djadikan bahan bakar untuk kendaraan,” tutupnya. (ADV)

Berita Terkait



add images