iklan
Mandeknya roda organisasi KONI Jambi selama Pileg langsung direspons Ketua Umum KONI Jambi, AS Budianto. Dia sangat berharap Pemprov segera mencairkan dana hibah untuk KONI.
    
Dana hibah ini, menurutnya, sangat penting untuk menunjang berbagai kegiatan KONI. Melalui Wakabid Sarana Prasarana, Nasrul Yasir, Budianto mengatakan banyak agenda tertunda akibat ketiadaan dana. "Salah satu yang sangat mendesak tentu saja program Merpati Emas. Jangan sampai ini menjadi Merpati Cemas," kelakarnya.
    
Dia mengatakan, dana hibah KONI yang dianggarkan mencapai Rp 14 milyar. Di dalamnya sudah termasuk dana operasional keseharian. Operasional sehari-hari itu di antaranya biaya air, telepon, listrik, dan gaji karyawan.
    
Tak kalah penting adalah dana pembinaan prestasi. Nasrul Yasir menambahkan, Pelatda otomatis terhenti karena kucuran dana tak kunjung turun dari Pemprov. "Kita tidak bisa bergerak karena dana belum turun. Padahal, semua persyaratan administrasi juga sudah dipenuhi," tukasnya.
    
Insentif atlet dan pelatih, biaya administrasi KONI, hingga rencana rapat anggota tahunan awal Juni nanti, telah menunggu untuk dilaksanakan. Dan semua itu butuh dana. Maka dari itu, ia minta Pemprov segera mengucurkan dana itu.
    
"Jangan lagi pengucuran dana itu dengan sistem persentase. Kami semua yang akan mempertanggungjawabkan penggunaan dana itu," tegasnya.

Dikatakannya, sudah saatnya KONI mulai bekerja penuh dan fokus guna membangkitkan olahraga Jambi. Jika program Merpati Emas sudah berjalan, maka harus terus berjalan sampai pelaksanaan PON XIX di Jawa Barat 2016 nanti.
    
"Sudah terlalu banyak yang tertunda. Kami khawatir tertundanya berbagai agenda besar KONI ini bisa memicu penurunan kualitas prestasi olahraga di Jambi," terangnya.(set)



Redaktur : Joni Yanto.

Berita Terkait



add images