Di tengah Kota Kualatungkal, ada sebuah bangunan, yakni pelabuhan roro yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat Tanjabbar. Bagaimanan kondisinya kini?
FASILITAS gedung permanen yang rencanannya digunakan sebagai kantor Pelabuhan Roro di Parit 7 Kualatungkal kondisinya kian hari kian memprihatinkan. Beberapa bagian bangunan sudah mengalami kerusakan.
Parahnya, lokasi ini kerap digunakan pasangan muda-mudi untuk bermesraan pada petang hari karena kondisinya sepi dan tanpa penjagaan. Botol minuman keras (Miras) dari berbagai merk menjadi pemandangan yang biasa di lokasi yang sudah menyedot anggaran Negara lumayan sangat besar itu.
Pantaun media ini di lokasi sekitar Pelabuhan Roro, tampak beberapa pasangan muda-mudi yang asyik memadu cinta, berpacaran di lokasi tersebut. Bahkan, beberapa pasangan tampak santai ‘mojok’ di gedung meski kondisi saat itu sedang ramai.
Beberapa warga dalam kota Kualatungkal yang kebetulan berada di lokasi juga mengaku kerap memergoki pasangan muda belia yang tengah pacaran di lokasi bangunan pelabuhan Roro. Terutama pada hari libur sekolah.
Parahnya, ia juga pernah mendapati pasangan yang pacaran hingga malam hari. “Keliatannya lagi mesum, soalnya pas saya mau mancing malam dan lewat di samping gedung tiba-tiba ada pasangan yang lari dari dalam gedung. Bahkan saya lihat mereka larinya sambil benerin baju dan celana,” tutur Bujang ditemui di lokasi Pelabuhan Roro parit 7.
Hal senada juga dibenarkan Rudi, pemancing lain yang juga hampir setiap minggu mengunjungi pelabuhan Roro. Rudi menuturkan, ia juga kerap memergoki pasangan muda-mudi yang tengah pacaran di dalam gedung kantor yang ada.
“Hampir setiap hari Sabtu dan hari Minggu saya mancing disini. Kalau pas pulang sampai malam, kadang sering juga ketemu orang pacaran. Kalau ditegur, mereka baru bubar,” sebutnya.
Kondisi pelabuhan Roro yang sudah dilengkapi fasilitas gedung permanen memang kerap mengundang niat jahat untuk memanfaatkan gedung tersebut berbuat maksiat. Apalagi, fasilitas tersebut belum tersentuh aliran listrik sehingga selalu sepi dan gelap jika hari mulai petang.
Dengan kondisi yang ada warga mengharapkan pemerintah segera melakukan perbaikan fasilitas pelabuhan tersebut. selain itu, diharapkan bangunan itu tidak lagi digunakan untuk tempat berbuat mesum.
“Ya, supaya bisa segera dibenahi. supaya bisa memudahkan warga yang mau liburan santai disini. Kalau bisa ada juga yang jaga supaya tidak ada lagi yang berbuat tidak senonoh mesum. Kan sayang sudah banyak makai uang Negara, tapi ujung-ujungnya hanya jadi tempat mesum,” ujarnya. (*)
Penulis : GATOT SUNARKO, Jambi Ekspres