iklan
MUARA BUNGO , A Manap (52), warga Tebo Pandak, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang yang ditemukan kritis di pinggir jalan areal perkebunan kelapa sawit yang akhirnya meninggal pada 22 April lalu. Diduga, korban meninggal bukan karena kecelakaan murni.

Pihak keluarga mencurigai, meninggalnya A Manap tersebut ada unsur kriminal. Hal itu setelah pihak keluarga melihat beberapa kejanggalan yang terjadi pada tubuh korban. Atas dugaan-dugaan tersebut, pihak keluarga kemarin (29/4) melapor kepada pihak kepolisian.

Salah satu keluarga, Sarnubi menceritakan bagaimana kronologis kejadian yang menimpa korban. awalnya, katanya pada 21 April lalu, sekitar pukul 15.00 WIB, korban ditemukan oleh warga, dalam keadaan tergeletak di pinggir jalan areal perkebunan.

Pada saat itu, informasi yang didapatkan keluarga, korban mengalami kecelakaan lalu lintas, yang ditinggal lari oleh pengendara yang menabraknya. “Warga yang menemukan korban, langsung membawa ke puskesmas terdekat,” ujarnya.
Ketika sampai di Puskesmas, katanya korban langsung diberikan pertolongan pertama dan langsung di rujuk ke rumah sakit umum Hanafie Bungo, dan korban pun langsung mendapatkan perawatan di ICU. Namun, sekitar pukul 19.50 WIB, nyawa korban tak bisa terselamatkan lagi.

Katanya, korban pun langsung di bawa ke rumah duka, dan Selasa (22/4) paginya, korban langsung dimakamkan. “Ketika jenazah dimandikan, ada semacam kejanggalan. Di tubuh korban, di temukan luka lebam di kepala bagian belakang, dan lebam di bahu memanjang kearah pinggang, dan tak ditemukan luka lain, lecet atau sebagainya, khususnya dibagian depan,” ungkapnya.

Bukan hanya itu saja kejanggalan yang didapat, katanya sepeda korban tidak mengalami rusak parah. Hanya rem yang patah dan pijakan kaki bagian kanan yang bengkok ke depan. Sedangkan, luka gores dibagian lain tidak ditemukan.“Kalau kecelakaan kan biasnya ada lecet-lecet di motor, kalau ini tidak ada,” imbuhnya.

Kemudian, katanya dari lokasi kejadian juga ditemukan barang bukti berupa casing handphone, dan juga tak lama ada warga yang menyerahkan handphone, yang kini masih belum diketahui pemiliknya. “Tadi kita lapor ke Polres Bungo, dan diarahkan ke Satlantas. Namun, jika nantinya ditemukan ada unsure kriminal, akan diambil tindakan yang sesuai. Kita ikutl dulu lah,” katanya.

Yang jelas, katanya, dirinya berharap kepada pihak kepolisian agar dapat mengungkap hal ini.
Sementara itu, Polres Bungo langsung membentuk tim gabungan untuk mengungkap penyebab tewasnya Abdul Manaf (52). Kasat Reskrim  Polres Bungo, AKP Ardi Kurniawan, mengatakan, tim gabungan yag dibentuk melibatkan Sat Reskrim, Sat Lantas, Sat Intel, serta Polsek Limbur Lubuk Mengkuang.
 
“Sedang dikembangkan. Saat ini sudah dibentuk tim gabungan untuk kasus ini,” pungkas Ardi, Selasa (30/4).
--batas--
Lanjutnya, kasus ini awalnya sudah dilaporkan oleh keluarga ke Polsek Limbur Lubuk Mengkuang. Kesimpulan saat itu, Manaf yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan di Limbur, merupakan korban laka lantas tunggal.
 
Namun, pihak keluarga merasa ada yang janggal. Saat jenazahnya dimandikan, ada luka serius di dua titik pada bagian belakang kepalanya. Kemudian juga ada memar memanjang di punggung kanan korban.
 
“Kemarin itu keluarga korban melapor ke Sat Lantas. Untuk mengungkap penyebab sebenarnya, maka tim gabungan itu dibentuk dan sudah bekerja,” kataya Ardi lagi.
 
Hal senada dikatakan Iptu Suhendri, Kapolsek Limbur Lubuk Mengkuang. Dikatakan dia, pihaknya sudah mengamaan beberapa barang bukti, diataranya, pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan di TKP. Kemudian satu unit hp Nokia yang juga diserahkan oleh pihak keluarga korban.
 
Begitu juga dengan sepeda motor yang dipakai korban. Motor itu sudah diamankan di Sat Lantas Polres Bungo. Suhendri mengatakan, beberapa orang akan dimintai keterangan. Yakni orang yang pertama kali menemukan korban, serta pihak keluarga dan pihak lain yang diduga ada kaitannya dengan kasus ini.
 
“Kalau nanti dari hasil pemeriksaan ternyata ada indikasi korban tindak kriminal, ya bongkar makam. Untuk diotopsi.  Beberapa barang bukti sudah diamankan,” ujar Suhendri.
 
Seperti sebelumnya diberitakan, Manaf, warga Tebo Pandak, ditemukan dalam kondisi kritis di pinggir jalan, senin (21/4) lalu, pukul 15.00. Yang pertama menemukannya adalah warga dusun tetangga, Dusun Tebo Jaya. Dengan mobil, ia dilarikan ke Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang, kemudian dirujuk ke RSU H Hanafie, Muara Bungo.
 
Pria yang juga Ketua PGRI Limbur Lubuk Mengkuang, hanya beberapa jam di RSU H Hanafie. Malamnya, sekitar pukul 19.50, ia menghembuskan nafas terakhir di hadapan kaum kerabatnya.

Sumber :Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images