SENGETI, Kadis Pendidikan Muarojambi, Drs. Ulil Amri ME, mengatakan 2942 siswa tingkat SMA, Madrasah Aliyah dan SMK akan mengikuti Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan 15-18 April 2013 d imasing-masing sekolah di Muarojambi.
‘’Tahun ini siswa-siswa harus belajar lebih keras mengingat nilai rata-rata kelulusan yang mencapai angka 5,5 per mata pelajaran. Tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika dan untuk kejuruan ditambah Tekhnik Kejuruan," ujarnya
Tahun ini, katanya, masing-masing siswa kan mendapatkan lembaran soal yang berbeda-beda, sehingga kemungkinan untuk saling mencontek tidak akan ada. "Dalam satu ruangan ada 20 siswa dan 20 paket soal. sehingga tidak akan ada permainan siswa dalam mengisi jawaban, berbeda dengan tahun lalu yang hanya ada 5 paket lembaran soal," tukasnya
Sistem pengkoreksian, sambungnya, menggunakan sistem komputer dengan kode atau seri masing-masing dan dilakukan Pemprov Jambi. "Setiap soal memiliki barcode yang sama dengan kunci jawaban jadi siswa harus berhati-hati jangan sampai lembar jawaban tersebut kotor basah atau terlipat," tegasnya.
Menyikapi dana UN yang hingga kini belum cair, Pemkab Muarojambi tidak khwatir sebab dana Bosda telah cair dan dapat dipergunakan untuk keperluan UN. ‘’Selain itu, tidak akan ada siswa yang tidak bisa mengikuti UN karena masalah uang. Sebab itu merupakan pelanggaran,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
‘’Tahun ini siswa-siswa harus belajar lebih keras mengingat nilai rata-rata kelulusan yang mencapai angka 5,5 per mata pelajaran. Tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika dan untuk kejuruan ditambah Tekhnik Kejuruan," ujarnya
Tahun ini, katanya, masing-masing siswa kan mendapatkan lembaran soal yang berbeda-beda, sehingga kemungkinan untuk saling mencontek tidak akan ada. "Dalam satu ruangan ada 20 siswa dan 20 paket soal. sehingga tidak akan ada permainan siswa dalam mengisi jawaban, berbeda dengan tahun lalu yang hanya ada 5 paket lembaran soal," tukasnya
Sistem pengkoreksian, sambungnya, menggunakan sistem komputer dengan kode atau seri masing-masing dan dilakukan Pemprov Jambi. "Setiap soal memiliki barcode yang sama dengan kunci jawaban jadi siswa harus berhati-hati jangan sampai lembar jawaban tersebut kotor basah atau terlipat," tegasnya.
Menyikapi dana UN yang hingga kini belum cair, Pemkab Muarojambi tidak khwatir sebab dana Bosda telah cair dan dapat dipergunakan untuk keperluan UN. ‘’Selain itu, tidak akan ada siswa yang tidak bisa mengikuti UN karena masalah uang. Sebab itu merupakan pelanggaran,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)