iklan DIBONGKAR: Soal UN yang akan diujikan kepada siswa SMA sederajat di Provinsi pada 15 April hingga 18 April mendatang saat dibongkar dan akan disimpan di gudang PT Pos.
DIBONGKAR: Soal UN yang akan diujikan kepada siswa SMA sederajat di Provinsi pada 15 April hingga 18 April mendatang saat dibongkar dan akan disimpan di gudang PT Pos.
Soal Ujian Nasional (UN) yang akan diujikan kepada siswa SMA/SMK sederajat di Provinsi Jambi saat ini sudah berada di Jambi. Kemarin pagi (9/4), pihak dinas Pendidikan menyaksikan langsung soal-soal tersebut dipindahkan dari angkutan dipindahkan ke gudang milik PT Pos.

Abdul Mukti, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang juga merupakan Ketua penyelenggara UN menyampaikan, kewenangan dalam hal penjagaan keamanan soal menjadi kewenangan dari perguruan tinggi.

“Dalam pelaksanaan UN ini kan ada keterlibatan perguruan tinggi, yakni Unja. Soal pagi ini dipindahkan dan disimpan di gudang milik PT Pos. Ini sudah menjadi kewenangan dari perguruan tinggi,” katanya dikonfirmasi, kemarin.

Saat pemindahan itu, ada sekitar 7 orang personil kepolisian yang juga ikut mengamankan.

“Sementara ini soal akan dititip disini dulu (di Pos,red) dijaga dan nanti dikoordinasikan dengan pihak Pos bagaimana selanjutnya. Gudang ini dipastikan aman dan dikunci. Nanti yang memegang kunci karena ini sudah beralih menjadi kewenangan dari pergguruan tinggi maka kunci dipegang oleh pihak perguruan tinggi dan kepolisian,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, dia menegaskan, distribusi soal ke daerah akan dilakukan pagi Jumat mendatang. “Kota kemungkinan Minggu. Nanti diupayakan serentak namun kami akan koordinasikan bagaimana ksiapan daerah,” pungkasnya.

Untuk diketahui, soal Ujian Nasional (UN) yang dicetak di PT Pura, Kudus. Soal dibawa melalui jalur darat dengan menggunakan mobil PT Pos. Sedangkan untuk distribusi soal, menjadi tanggungjawab petugas perguruan tinggi dengan didampingi petugas Disdik Provinsi Jambi.  

Mengenai soal cadangan yang hanya disiapkan 1 soal per kelas, Mukti menerangkan, jika dalam satu kelas terjadi kerusakan soal hingga mencapai 2 soal, maka petugas bisa mencari soal cadangan di kelas lainnya.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) saat diwawancarai sejumlah wartawan terkait soal dana pelaksanaan UN yang belum cair menyayangkan kejadian itu. Dirinya mengtatakan, dana untuk penyelenggaraan UN itu memang berasal dari dana APBN.

“Dana UN itu di pusat. Kabarnya memang dibintangi oleh DPR. Ya nanti akan kita evaluasi. Namun, soal kendala masalah anggaran ini jangan sampai menghalangi pelaksanaan UN kali ini,” tegasnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, anggaran yang harusnya digunakan untuk kegiatan dalam penyelenggaraan ujian Nasinal (UN) yang akan berlangsung 15 April hingga 18 April untuk tingkat SMA belum bisa dicairkan. Meski, kabarnya, kemarin (8/4), pemerintah pusat sudah melakukan transfer dana itu.

“Kabarnya memang dicairkan hari ini. Namun sampai saat ini belum ada yang masuk. Tadi bendahara kita sudah cek ke bank, kami baru merubah spesimen. Saya yang awalnya sebagai ketua penyelengara UN, sekarang berubah jadi PPK,” jelas Abdul Mukti. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images