iklan
Minggu (4/4) sekitar pukul 15.15 WIB, kejadian naas dialami truk batubara.  Truk kosong tersebut mengalami kecelakaan beruntun di jalan lintas Muara Tembesi - Sarolangun Km 37 Rt 15 persisnya di desa Simpang Jelutih kecamatan Batin XXIV,  kabupaten Batanghari.

Kecelakaan lalulintas terjadi antara dum truck bernomor polisi BH 8497 FO menabrak jembatan hingga berputar arah kemudian menabrak toyota avanza BH 1943 FM yang dikemudikan Nimrot.
Kanitlantas Polres Batanghari IPDA Heriyanto, ketika dikonfirmasi membenarkan kecelakaan tersebut. Namun hingga kini belum diketahui identitas sopir truk batu bara karena melarikan diri.

Dijelaskan Kanitlantas, kecelakaan tersebut terjadi bermula ketika mobil dum truck batu bara yang sedang kosong tersebut dari arah Tembesi. Pada saat melintas truk tersebut diduga mengalami pecah kedua ban belakang hingga terlepas. Sehingga menabrak jembatan dan  berputar arah. Lalu pada waktu bersamaan muncul avanza dari arah sarolangun dan tabrakan pun tak dapat terlelakan.

"Pecah ban, kemungkinan hilang kendali, hingga menabrak jembatan sungai batang dan mobil avanza," ujar Heriyanto.

Diakuinya, Avanza yang dikemudikan Nimrot tersebut berpenumpang 4 orang. Diantaranya,  Jarot, Lilis Suryani, Yunida Wati (46) dan Retno (23). Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun Avanza mengalami rusak berat hingga masuk jurang. "Empat orang penumpang hanya mengalami luka berat dan luka ringan," ungkapnya.

Kerugian material akibat kecelakaan tersebut diperkirakan sekitar puluhan juta rupiah. Kedua kendaraan diamankan di mapolsek Batin XXIV. Sementara itu korban dirujuk ke Rumah Sakit Hamba Muarabulian. "Kerugian material hanya mencapai 20 juta," pungkasnya.
IPB Swiping Mobil batu bara
--batas--
Sementara itu, masyarakat Jambi yang tergabung dalam Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) Ikatan Pemuda Bersatu (IPB) merasa sangat terganggu dengan ada nya mobil batu bara yang melintas di sepanjang jalan paal 10 hingga jalan Lingkar Selatan.

Dalam aksi nya yang di gelar sabtu malam (3/4), sekitar 250 masda IPB melakukan pemblokiran jalan yang di mulai dari depan pom bensin paal 10 Kota baru.

Aksi tersebut sempat mengakibatkan kemacetan hingga tiga kilometer di jalan lintas. Sebab mobil truk batu bara yang di hadang sudah parkir mencapai lapis dua di bahu jalan. Dalam aksi tersebut tidak tampak terlihat aparat keamanan yang berjaga atau pun menertibkan mobil yang melintas.

Ketika di konfirmasi, Ketua lembaga Bantuan Hukum (LBH) sekaligus  Sekretaris IPB Ismail Marup,SH mengatakan, pihaknya menginginkan penegak keamanan dari Polda dan pemerintah dalam hal ini bapak Gubernur Jambi.

“Aksi yang kami mulai sejak jam 23.00 ini,meminta ada nya penegasan yang pasti dari pemerintah mengenai peraturan daerah nomor 13 tahun 2012 soal motarium batu bara, setelah melakukan aksi ini kami akan serah kan ke Polda Jambi untuk membuat berita acara selaku penyidik,” tegasnya.

Dalam aksi pemblokiran jalan yang berjalan selama empat jam tersebut, sekitar jam 03.00 dini hari (4/5) puluhan sopir mobil batu bara yang tidak mendapatkan kepastian mengenai nasib mereka melakukan perlawanan kepada anggota IPB yang berada di lokasi.

Kronologis Naas Truk Batubara

1. Minggu (4/4) truk batubara nopol BH 8497 melintasi jalan lintas Muara Tembesi – Sarolangun.
2. Sekitar pukul 15.15 WIB, tepatnya Km 37 Rt 15 persisnya didesa Simpang Jelutih kecamatan Batin XXIV kabupaten Batanghari, ban belakang truk batubara pecah hingga lepas.
3. Truk tidak terkendali lalu menabrak jembatan hingga berbalik arah.
4. Saat bersamaan muncul toyota Avanza BH 1943 FM dari Sarolangun, dan tak ayal langsung ditabrak truk tersebut.
5. Karena benturan yang keras, Avanza akhirnya masuk jurang

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images