Saat lewat di depan sebuah toko buku, Lita tertarik dengan salah satu koran lokal yang memiliki headline berita, “Rumah Sakit Jiwa menambah persediaan kamar untuk pasien baru.
” Karna panggilan kekepoan dari Lita, akhirnya dia ngebaca Koran itu sampai tamat. Oh, hasilnya baru ngerti. Ternyata… itu untuk para caleg yang gagal. “Duh, segitunya”, komentar Lita.
X-aholic juga pasti pernah kan ngebaca berita di koran-koran atau ngedenger berita di televisi tentang hal diatas. Nggak heran nih, X-aholic. Kegagalan itu bisa dianggap seperti keberhasilan yang tertunda. Kamu nggak perlu stress apalagi malu, X-aholic kalau ternyata kamu gagal dalam suatu pertandingan.
Kali ini, X-aholic mau ngebahas tentang Orangtua Gagal Nyaleg. Memang banyak sih orang-orang yang berlomba buat ikutan Pemilu Legislatif (PiLeg) 9 April lalu, X-aholic. Dan mungkin 11,5% diantaranya adalah orang tua kamu, X-aholic. Orangtua kamu yang ikutan PiLeg pasti punya alasan masing-masing kan, X-aholic? Mungkin orangtua kamu ingin ikut serta dalam memimpin pemerintahan. Sementara 88.5% responden mengaku kalau orangtua mereka nggak ikutan nyaleg. “Sayangnya orangtua aku nggak nyaleg tuh. Tapi, aku setuju-setuju aja kalau ada caleg yang menang. Asalkan kalau udah menjabat nggak menyelimpang alias korupsi,” aku Rizki Khoirunisa, MAN Model Jambi.
Setelah kemarin orangtua ikut dalam pemilu legislatif, 46,1% dari X-aholic merasa lebih ekslusif. Sementara 38,5% lainnya merasa bangga. Tetapi, 15,4% lainnya justru merasa biasa. Emang sih nggak ada yang salah dengan sikap yang kamu ambil X-aholic. Setiap manusia, memang pengin lebih dari manusia lainnya kan.
Sementara 43.8%, responden punya alasan nih, X-aholic kenapa mereka lebih bangga dan ekslusif kalau orangtua ikutan nyaleg. Alasan mereka itu karna mereka jadi makin eksis. Pengin dikenal juga dengan banyak orang. Sedangkan 56.2% dari X-aholic justru mengaku sikap yang mereka keluarkan seperti bangga dan merasa lebih ekslusif beralasan kalau pekerjaan orangtua adalah pekerjaan yang terhormat. Siapa sih, yang bilang kalau anggota dewan itu pekerjaan rendahan. Tinggi rendahnya suatu jabatan sebenarnya nggak menentukan kinerja yang dihasilkan, X-aholic. Jadi, yang perlu diingat yah selalu down to earth ya.
Walaupun nggak banyak dari orangtua X-aholic yang menang dalam pemilu kemarin. Apa sikap orangtua X-aholic berubah? Ternyata nih X-aholic, 15,4% responden mengaku kalau sikap orangtua mereka berubah, contohnya jadi sering marah kalau dirumah. Ini reaksi yang wajar loh X-aholic karna mereka pasti telah mengeluarkan banyak biaya, waktu dan tenaga tetapi hasil yang terjadi justru GAGAL. 23,1% lainnya justru mengaku kalau orangtua mereka jadi makin sibuk. Sementara 61,5% dari orangtua mereka bersikap legowo terima kekalahan.
Kamu nggak perlu banget untuk merasa depresi bahkan stress kalau ternyata orangtua gagal dalam pemilu kemarin, X-aholic. Kamu kan masih bisa ambil positifnya. Anggap orangtua kamu masih belum dikasih kepercayaan untuk memimpin dan megang amanah untuk rakyat. “Nyaleg itu bukan sebuah permainan melainkan keseriusan untuk memimpin,” komentar Ibnu Rusyd, MAN Model Jambi. See, udah paham kan X-aholic?(
sumber : Jambi Ekspres