iklan
MUARABULIAN , Hingga hari kedua pelaksanaan UN tingkat SLTP sederajat, pihaknya belum menerima adanya laporan secara resmi dari pihak sekolah terkait adanya jual beli kunci jawaban. Begitu juga laporan dari masyarakat adanya guru yang memberikan kunci jawaban soal UN. "Laporan kecurangaan belum ada, walaupun hanya ada terdengar masih seputar isu," ujar Kabid Dikdas Dinas PdK Batanghari, Sar'I,.

Dijelaskannya, mekanisme pendistribusian soal UN dimana saat ini soal UN berada di tiap-tiap Polsek, dan nantinya pihak sekolah yang langsung mengambil soal di polsek pada hari pelaksanaan UN yang dikawal ketat anggota. "Tidak mungkin rasanya jika ada siswa yang dapat kunci jawaban," katanya.

Menurutnya, guru yang memberikan kunci jawaban terhadap siswa tetap menyalahi aturan, bukan hanya itu saja, akan tetapi ini tetap akan merugikan siswa sendiri. Pasalnya kunci jawaban belum tentu benar. "Terdapat 20 paket, dari mana guru tersebut dapat kunci jawaban, sementara soal dijaga ketat. Takutnya itu salah akan merugikan siswa nantinya, bisa-bisa mereka tidak lulus UN gara-gara itu," tegasnya.

Ia menhimbau kepada orang tua siswa dan siswa yang mengikuti UN, agar jangan percaya terhadap adanya kunci jawaban baik dari guru maupun dari pihak lainnya. "Ikutilah UN seperti hari pertama pelaksanaannya," imbuhnya.

sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images