iklan TEWAS : Tampak jenazah karyawan Seismik yang bersimbah darah akibat empat luka tusuk di dada
TEWAS : Tampak jenazah karyawan Seismik yang bersimbah darah akibat empat luka tusuk di dada
MUARABULIAN , Rabu (7/5), warga Desa Ture, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki yang tergeletak tidak bernyawa lagi di dalam jalan kebun masyarakat.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan Surbaini, lalu ia memberitahukan kepada kades Ture bahwa karyawan seismik sedang berkelahi di areal lahan karet miliknya. Setelah dicek oleh kades, nyatanya yang ditemukan adalah mayat dengan luka tusukan di dada. Karena kaget, akhirnya ia melaporkan ke Babin Ture dan juga Polsek Pemayung.

Akhirnya diketahui, bahwa mayat laki-laki tersebut bernama Aman (20) tahun, Alamat Sulawesi, yang merupakan karyawan seismik yang ada di Kecamatan Pemayung.

Kasat Reskrim Polres Batanghari, AKP Ivan Wahyudi Amd.Ik SH, ketika dikonfirmasi membenarkan atas kejadian tersebut. "Mendapat informasi dari warga, pihaknya langsung turun kelapangan untuk membuktikan atas kejadian tersebut," ujar Ivan Wahyudi.

Diakuinya, bahwa berdasarkan informasi dari beberapa saksi, korban diperkirakan tewas dikeroyok oleh rekan-rekan kerjanya. "Setelah dibawa ke puskesmas, diketahui korban tewas dengan 4 kali tusukan di bagian punggung, samping, dada dan paha. Berkemungkinan pelakunya lebih dari satu orang," ujar Kasat.

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap motif kejadian tersebut. Karena ia belum mengetahui pasti apa yang menjadi penyebab korban dikroyok hingga tewas.

Sementara itu berdasarkan informasi dari warga Ture, Tamrin, yang melihat pasca terjadinya perkelahian tersebut mengatakan kelima orang pemuda tersebut adalah warga Palembang yang mempunyai perselisihan sejak lama dengan korban. "Sepertinya salah satu dari mereka (5 pelaku) punya dendam lama dengan korban," ungkap tamrin.

Puncaknya ketika mereka sedang bersama-sama bekerja pelaku sudah berniat untuk menghabisi nyawa korban. Dalam keadaan sepi pelaku langsung menghampiri korban serta langsung menancapkan pisau kedada korban, namun menurutnya korban tetap melakukan perlawanan, akan tetapi dengan kalah jumlah, korban tidak bisa berbuat banyak. "Mereka kan berkelahi diareal kebun, disitu memang agak sepi, pelaku itu ado jugo yang terluko, kareno korban sempat melawan," jelas Tamrin.

Dikatakanya, sepertinya pelaku sudah merencanakan pembunuhan tersebut, kecurigaan itu diperkuat dengan pelaku yang membawa pisau dapur untuk menghabisi nyawa korban. Setelah melakukan pembunuhan, para pelaku langsung melarikan diri, namun menurutnya hingga kini pelaku masih berada didalam hutan. "Pelaku bawa pisau dapur yang memang dibawa dari rumah, memang diniatkan mau menghabiskan korban tampaknya," pungkasnya.



Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images