SAROLANGUN, Pemerintah hingga saya ini hanya bisa melihat aksi penambangan emas alias dompeng di pinggir sungai yang ada di Sarolangun, bahkan para dompeng tidak merasa ketakutan, walaupun tidak memiliki izin. Bukan hanya di sungai, tetapi dompeng juga menggali di depan Ancol tempat reakreasi pemuda pemudi.
Ahyar, warga Kecamatan Pauh mengatakan, ia setiap hari melihat dompeng di pinggiran sungai, bahkan setiap hari semakin bertambah. ‘’Terus terang, warga di sekitar pinggiran sungai sangat takut akan tercemarnya sungai, karena di sungai ini merupakan tempat warga mandi dan mengambil air untuk minum dan makan. Jika dompeng terus melakukan pengerukan sungai, air bersih akan sulit di dapatkan warga,’’ ujarnya.
Ahyar berharap pemerintah tegas menyikapi persoalan ini, sehingga tidak merugikan salah satu pihak. “Kami ngerti kok, dompeng juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak istrinya, tetapi anak cucu warga di sini juga harus diperhatiakan nasibnya,’’ sungutnya.
Terpisah, Kadis ESDM, H Haris menegaskan, semua dompeng yang berkeliaran tidak memiliki izin satu pun. Pengaduan masyarakat, menyatakan bahwa keberadaan dompeng ini sduah sangat meresahkan warga. “Seharusnya Satpol PP Sarolangun menertibkan keberadaan dompeng ini, agar tidak ada konflik antara warga dengan dompeng,” tukasnya
Sementara Kepala satpol PP, Tamrin, mengaku pihanya sudah melakukan sosialisasi kepada dompeng untuk tidak melakukan pengerukan kembali.’’Bahkan, kami sudah pernah membentuk tim untuk menertibkan dompeng, namun itu belum cukup untuk menertibkannya. Karenanya, dalam waktu dekat ini tim dari provinsi dan kabupaten seegra turun untuk menertibkan dompeng ini,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
Ahyar, warga Kecamatan Pauh mengatakan, ia setiap hari melihat dompeng di pinggiran sungai, bahkan setiap hari semakin bertambah. ‘’Terus terang, warga di sekitar pinggiran sungai sangat takut akan tercemarnya sungai, karena di sungai ini merupakan tempat warga mandi dan mengambil air untuk minum dan makan. Jika dompeng terus melakukan pengerukan sungai, air bersih akan sulit di dapatkan warga,’’ ujarnya.
Ahyar berharap pemerintah tegas menyikapi persoalan ini, sehingga tidak merugikan salah satu pihak. “Kami ngerti kok, dompeng juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak istrinya, tetapi anak cucu warga di sini juga harus diperhatiakan nasibnya,’’ sungutnya.
Terpisah, Kadis ESDM, H Haris menegaskan, semua dompeng yang berkeliaran tidak memiliki izin satu pun. Pengaduan masyarakat, menyatakan bahwa keberadaan dompeng ini sduah sangat meresahkan warga. “Seharusnya Satpol PP Sarolangun menertibkan keberadaan dompeng ini, agar tidak ada konflik antara warga dengan dompeng,” tukasnya
Sementara Kepala satpol PP, Tamrin, mengaku pihanya sudah melakukan sosialisasi kepada dompeng untuk tidak melakukan pengerukan kembali.’’Bahkan, kami sudah pernah membentuk tim untuk menertibkan dompeng, namun itu belum cukup untuk menertibkannya. Karenanya, dalam waktu dekat ini tim dari provinsi dan kabupaten seegra turun untuk menertibkan dompeng ini,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)