iklan
SUNGAIPENUH, Sebanyak 4 orang siswa SMAN 2 Sungaipenuh tidak bisa mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) Senin (14/4) kemarin. Pasalnya 4 orang siswa Jurusan IPS tersebut telah dikeluarkan oleh pihak sekolah beberapa waktu lalu. Empat orang siswa tersebut adalah Alde M Hendarson, Robby Kurniawan, Danil Miranza dan Ferdi Rudiantara. Mereka dikeluarkan dari sekolah, karena tingkat kehadirannya rendah.

Kepala SMAN 2 Kota Sungaipenuh, Suhatman Jaya membenarkan bahwa  4 orang siswa tersebut dikeluarkan pihaknya. "Benar saya keluarkan berdasarkan SK nomor 421/088 SMAN2/2014 tentang pemberhentian siswa yang melanggar tata tertib dan disiplin sekolah SMAN 2 Kota sungaipenuh tertanggal 3 Maret 2014," ujarnya.

Dia juga mengaku sudah melakukan klarifikasi dengan Kadis Pendidikan DPRD, Kapolres, Sekda dan Wawako. Namun pihaknya tidak bisa menerima kembali siswa tersebut karena SK pemberhentian sudah dikeluarkan. "Kalau kita terima lagi, maka akan pengaruh ke siswa lainnya. Tidak ada disiplin lagi. Lebih baik saya korban empat orang ini, daripada seluruh siswa tidak disiplin," ujarnya.

Mengenai empat siswa tersebut sudah masuk DNT UAN, sebenarnya masih bisa diurus, jika anak tersebut dari jauh-jauh hari pindah sekolah. Tapi saran dirinya agar anak tersebut pindah tak dilaksanakan orangtua siswa. "Sudah sering disarankan pindah, tapi masih juga bertahan dengan permasalahannya di SMAN 2," tegasnya.

Sementara itu Haryono, orangtua Alde, siswa yang tidak ikut UAN Alde mengatakan, sejak menerima SK pengeluaran anaknya dari SMAN 2, pihaknya diminta untuk mencari sekolah lain untuk anaknya. Setelah koordinasi dengan pihak Disdik, pemindahan siswa ke sekolah lain tidak bisa dilakukan, karena DNT UAN sudah keluar, sehingga dinas merekomendasikan agar anak tersebut kembali kesekolah asal. "Kami temui Kepala Sekolahnya lagi, kata Kepala Sekolah kalau ada surat dari Kadis pihaknya bisa terima kembali siswa, tapi saat surat diberikan tidak bisa lagi diterima. Ini tidak sesuai dengan yang diomongin Kepala Sekolah," ujarnya.

Pihaknya sudah berupaya ke Wakil Walikota, Sekda, DPRD, bahkan Polres Kerinci, namun Kepala SMAN 2 bersikeras tidak mau menerima keempat siswa tersebut lagi. Untuk itu, dirinya akan berupaya mengadukan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi Jambi karena sampai saat ini tidak ada kejelasan SMAN 2 Sungai Penuh. “Ujian nasional sudah lama berlalu, kita mau mengadukan hal ini pada Diknas Provinsi,” tutur Haryono memberikan informasi pada media ini.

Ditanya apa sebenarnya kesalahan yang dilakukan anaknya, Haryono mengakui kehadiran anaknya kurang. Namun anaknya belum pernah diskor. "Saya sering dipanggil kesekolah, tapi anak saya belum pernah diskor," ucapnya.
Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images