iklan Ilustrasi : net
Ilustrasi : net
KERINCI, Kekerasan di dunia Pendidikan kembali terjadi. Kali ini di Kota Sungaipenuh, tepatnya di Sekolah Dasar (SD) No 011/XI Desa Gedang  yang merupakan SD percontohan di Kota Sungaipenuh.

Karena tidak bisa menjawab soal LKS, puluhan murid kelas IV A SD  011/XI tersebut  dipukul oleh wali kelasnya sendiri menggunakan penggaris. Akibatnya beberapa murid menangis dan mengadukan kepada orangtuanya.

AL, salah seorang murid kelas IV A SD  011/XI  didampingi pamannya mengatakan, ia dan teman-temannya dipukul oleh wali kelasnya sendiri dikarenakan dirinya  tidak bisa menjawab soal dalam LKS dalam Mata Pelajaran IPS.

“Saya tidak bisa jawab kemudian dipukul telapak tangan saya pakai penggaris. Dipukul sebanyak berapa banyak soal yang saya jawab salah, kalau salah satu maka dipukul satu kali,  dua yang salah maka dipukul dua kali. Teman-teman yang lain juga begitu,” katanya sambil menangis.

Akibat pukulan wali kelas dengan penggaris, telapak tangan AL memerah, bahkan ada yang sedikit membiru. 

Sementara itu, Kepala SD No 011/XI Desa Gedang Kota Sungaipenuh, Dian Nopalin S.Pd, membenarkan adanya  pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru di SD tersebut, namun pemulukan itu sifatnya membangun yakni dengan menggunakan penggaris plastik. 

"Sebenarnya pukulan itu tidak seberapa, guru memukulnya pakai rol (penggaris,red) plastik pada jam belajar IPS di kelas 4. Guru menginginkan anak muridnya pintar, kalau murid tidak bisa jawab, maka mereka di sanksi,” ujarnya.

Dian juga mengatakan akan memberikan nasihat kepada guru tersebur agar tidak melakukan hal yang sama untuk yang akan datang, dan siswa juga tidak dibenarkan lagi pakai HP. “ Ini kejadian yang pertama, semoga saja tidak terjadi untuk yang akan datang, guru yang bersangkutan juga akan diberikan arahan,” tegasnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images